> >

Murka, Erdogan Semprot Menlu AS Blinken atas Pendekatannya di Perang Palestina-Israel

Kompas dunia | 14 Oktober 2023, 08:51 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, Senin (4/9/2023). (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan murka dengan pendekatan Amerika Serikat (AS) untuk perang Palestina-Israel.

Ia mengungkapkan AS telah meningkatkan tensi antara Israel dan Palestina dengan mengirimkan kapal induk ke wilayah tersebut.

Erdogan juga menyemprot Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken karena menggunakan bahasa sectarian di media sosial.

Baca Juga: Putin Samakan Israel dengan Nazi, Sebut Blokade Gaza Mirip dengan yang Dilakukan Hitler ke Leningrad

“Tentu saja, AS mengirim kapal induk ke wilayah itu sayangnya tak berkontribusi untuk perdamaian atau mengurangi tensi antara kedua pihak,” kata Erdogan dikutip dari Middle East Eye, Jumat (13/10/2023).

Erdogan pun mengomentari pernyataan Blinken yang menurutnya tak masuk akal untuk menciptakan perdamaian Palestina dan Israel.

“Menlu AS (Blinken) mengatakan ‘Saya mendekati Israel sebagai seorang Yahudi, bukan sebagai Menlu’. Pendekatan seperti apa itu?” kata Erdogan.

“Jika sebagai respons, orang mengatakan kepada Anda bahwa mendekati wilayah itu sebagai Muslim, apa yang akan Anda katakan? Anda seharusnya mendekati orang dengan manusia,” ujarnya.

Erdogan pun menegaskan memutuskan listrik, air, bensin dan makanan dari dua juta orang yang berada di Gaza merupakan pelanggaran yang dilakukan Israel.

Ia mengatakan negara zionis tersebut telah melakukan pelanggaran untuk kebutuhan hak asasi manusia (HAM) yang paling dasar.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Evakuasi 4 WNI dari Israel, 129 Orang Belum Mau Tinggalkan Wilayah Konflik

“Hukuman besar-besaran terhadap rakyat Gaza hanya akan memperburuk masalah dan menyebabkan lebih banyak penderitaan, ketegangan dan air mata,” katanya.

Gaza sendiri telah diblokade total sejak 2007 oleh Israel, namun sejak serangan Hamas pada pekan lalu, Israel memutus semua pasokan kebutuhan ke Gaza.

Hal itu pun menyulitkan masyarakat sipil Gaza, bahkan rumah sakit dalam memberikan perawatan kepada korban luka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Middle East Eye


TERBARU