> >

Update Gaza Hari Ini: Kementerian Kesehatan Palestina Sebut 1.055 Warga Tewas, 5.184 Orang Terluka

Kompas dunia | 11 Oktober 2023, 21:16 WIB
Warga Palestina menyelamatkan anak dari reruntuhan sisa pengeboman udara Israel. PBB hari Rabu, (11/10/2023) mengungkapkan sembilan stafnya tewas dalam serangan udara Israel terhadap Gaza, 18 sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan oleh UNRWA rusak dalam serangan termasuk markas besar mereka di Kota Gaza. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dampak perang Israel-Palestina, pada hari ini, Rabu (11/10/2023) kondisi warga Palestina yang berada di Jalur Gaza semakin memprihatinkan.

Berdasarkan rilis dari Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), pada Selasa (10/10/2023) kemarin, situasi kemanusiaan di Gaza sudah sangat buruk.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, 1.055 warga tewas dan 5.184 lainnya mengalami luka-luka.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qidra menyatakan, pasukan Israel juga sengaja menargetkan tim medis, institusi kesehatan, serta ambulans, dengan upaya mengurangi kemampuan mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan.

Sementara itu, Amerika Serikat telah memberikan tekanan besar kepada pemerintah Mesir untuk mendirikan zona perbatasan isolatif dengan Gaza.

Zona tersebut dimaksudkan untuk menjadi tempat pengungsian bagi warga Gaza.

Menurut data UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB bagi Pengungsi Palestina di Timur Dekat), sekitar 250.000 warga Palestina harus mengungsi dan mencari perlindungan di dalam Gaza.

Mereka kebanyakan menempati sekolah-sekolah milik UNRWA dan harus bertahan dalam kondisi
kehidupan yang sangat sulit, terutama masalah air, makanan, obat-obatan, dan perawatan medis.

Dalam serangan ke Gaza ini, pasukan Israel diduga menggunakan bom fosfor putih yang dianggap sebagai senjata yang melanggar hukum internasional dan sangat berbahaya, beracun, menyebabkan luka serius dan cacat. 

Baca Juga: Israel Tingkatkan Serangan di Gaza, YPSP Peringatkan Bencana Kemanusiaan Ancam Rakyat Palestina

Serangan dengan bom fosfor putih serta bom granat kejut tersebut terjadi di Distrik al-Karama di Gaza.

Pasukan Israel juga melancarkan serangkaian penangkapan massal di kota- kota Tepi Barat, menargetkan sekitar 41 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah dari faksi-faksi perlawanan.

Serangan Israel turut pula menewaskan tiga jurnalis di kantor-kantor media di wilayah barat Gaza.

Total sudah ada delapan jurnalis yang tewas sejak perang Israel-Palestina mulai memanas lagi pada Sabtu (7/10/2023) lalu.

Dengan konflik yang semakin memanas ini, kelompok Hamas mengumumkan bahwa Jumat (13/10/2023) mendatang akan menjadi "Hari Mobilisasi" di dunia Arab dan Islam untuk mendukung rakyat Palestina, dan memanggil warga Tepi Barat untuk melakukan intifada (perlawanan).

Eskalasi perang Israel-Palestina yang semakin meningkat membuat 2,3 juta warga Palestina terancam dalam bencana krisis kemanusiaan yang besar.

Seperti yang diketahui, selain menggempur dengan serangan, Israel juga melakukan blokade total di Jalur Gaza dengan memutus aliran listrik, melarang air dan makanan masuk hingga bahan bakar.

Dalam wawancara dengan saluran Al-Araby, Direktur Rumah Sakit Al- Shifa mengungkapkan, stok bahan bakar yang tersedia di rumah sakit hanya mencukupi selama empat hari.

Apabila kondisi ini terus berlanjut, banyak warga dan pasien yang tidak akan mendapatkan perawatan medis karena tidak ada listrik dan peralatan medis. 

Baca Juga: Soal Konflik Israel-Palestina yang Kian Memanas, PP Muhammadiyah Nyatakan Sikap Berikut Ini

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU