Jenderal Top AS Peringatkan Iran Jangan Ikut-ikutan Krisis Israel-Hamas agar Konflik Tidak Meluas
Kompas dunia | 10 Oktober 2023, 19:05 WIBAMERIKA SERIKAT, KOMPAS.TV – Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat (AS) Jenderal Charles Q Brown memperingatkan Iran untuk tidak terlibat dalam krisis di Israel, Senin (9/10/2023). Ia mengatakan dia tidak ingin konflik ini meluas saat kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, melepaskan salvo roket ke utara Israel.
Gedung Putih sebelumnya pada Senin (9/10) mengatakan Iran terlibat meskipun AS tidak punya intelijen atau bukti yang menunjukkan partisipasi langsung Iran dalam serangan di Israel oleh kelompok Hamas Palestina, seperti dilaporkan Straits Times, Selasa (10/10/2023).
Ditanya apa pesannya untuk Iran, Jenderal Charles Q Brown, Kepala Staf Gabungan, mengatakan, "Untuk tidak terlibat."
Penembakan oleh Israel ke Lebanon menewaskan setidaknya tiga milisi Hizbullah hari Senin, dan Israel mengatakan salah satu perwira mereka tewas selama serangan lintas batas yang diklaim oleh Palestina di Lebanon.
Kekerasan lintas batas ini menandai perluasan signifikan dari konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina di Gaza ke perbatasan Israel-Lebanon yang lebih utara.
Hizbullah yang didukung Iran dan Israel pernah terlibat dalam perang brutal selama sebulan tahun 2006.
Baca Juga: Israel Klaim Temukan 1.500 Jasad Anggota Hamas dan Kembali Kendalikan Perbatasan Gaza
"Kami ingin menyampaikan pesan yang cukup kuat. Kami tidak ingin ini meluas dan idenya adalah agar Iran memahami pesan ini dengan jelas," kata Jenderal Brown kepada sekelompok kecil wartawan yang menemaninya ke Brussels, dalam komentar publik pertamanya sejak dilantik sebagai kepala staf gabungan menggantikan Jenderal Mark Milley bulan September.
Militer AS "mengalirkan" persediaan baru pertahanan udara, amunisi, dan bantuan keamanan lainnya ke Israel untuk membantu merespons serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan.
Pada hari Minggu, Pentagon mengumumkan mereka mengirimkan gugus tempur kapal induk USS Gerald Ford lebih dekat ke Israel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times