> >

Kabinet Israel Resmi Deklarasikan Perang, 600 Tewas akibat Serangan Hamas

Kompas dunia | 8 Oktober 2023, 21:59 WIB
Warga Palestina mengibarkan bendera nasional mereka dan merayakannya dengan tank Israel yang hancur di pagar Jalur Gaza di timur Khan Younis selatan Sabtu, (7/10/2023). Kabinet pemerintahan Benjamin Netanyahu secara resmi mendeklarasikan keadaan perang menyusul serangan Hamas ke Israel pada akhir pekan ini. Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa pemerintah secara resmi mengesahkan tindakan militer signifikan. (Sumber: AP Photo)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kabinet pemerintahan Benjamin Netanyahu secara resmi mendeklarasikan keadaan perang menyusul serangan Hamas ke Israel pada akhir pekan ini. Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa pemerintah secara resmi mengesahkan "tindakan militer signifikan."

Pernyataan kantor Netanyahu tersebut tidak menjelaskan lebih jauh mengenai langkah-langkah yang akan diambil Israel. Sebelumnya, Netanyahu telah menyatakan perang beberapa saat setelah Hamas menyerang pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat.

"Perang ini dipaksakan terhadap Negara Israel dalam serbuan teroris pembunuh dari Jalur Gaza yang dimulai kemarin pukul 06.00," demikian tulis pernyataan kantor Netanyahu dikutip Associated Press, Minggu (8/10).

Baca Juga: Blokade Israel atas Jalur Gaza Palestina yang Bikin Hamas Bilang "Cukup!"

Media-media Israel melaporkan bahwa setidaknya 600 orang tewas akibat serangan Hamas. Pertempuran antara milisi Hamas dengan pasukan Israel dilaporkan masih berlangsung di sejumlah titik.

Pasukan Israel sendiri telah membombardir Jalur Gaza sebagai serangan balasan sejak Sabtu (7/10). Pemerintah Israel juga memutus akses listrik ke Jalur Gaza dan berjanji akan "meratakan" Hamas.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Inggris Raya Husam Zamlot menyatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang selama pendudukan Israel belum diakhiri. Ia menegaskan Palestina memiliki hak mempertahankan diri dari Israel.

"Pendudukan Israel harus berakhir, dan sebuah negara Palestina berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya harus didirikan. Jutaan pengungsi Palestina punya hak tak terbantahkan untuk pulang ke rumah, tanah, dan properti mereka," kata Husam Zamlot dikutip Al Jazeera.

"Bagaimana kita melalukan ini? Sesederhana dengan menerapkan hukum internasional secara setara," ucapnya.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa 313 orang tewas akibat serangan balasan Israel sejauh ini. Lebih dari 20.300 orang pun mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jalur Gaza.

Baca Juga: Demi Akhiri Perang Israel vs Hamas, China Serukan Pembentukan Negara Palestina Berdaulat

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU