> >

Dua Warga Thailand dan Seorang Warga Kamboja Tewas di Israel, Belasan Mahasiswa Nepal Hilang Kontak

Kompas dunia | 8 Oktober 2023, 19:56 WIB
Warga sipil Israel yang tewas ditembak mati oleh kombatan Hamas di Israel, sebagian besar perempuan, Sabtu, (7/10/2023). PM Thailand hari Minggu (8/10/2023) mengumumkan dua warganya tewas dalam kekerasan antara pasukan Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, sementara PM Kamboja Hun Manet mengungkapkan seorang mahasiswa Kamboja tewas dan Nepal mengatakan belasan mahasiswa mereka hilang kontak. (Sumber: AP Photo)

BANGKOK, KOMPAS.TV - PM Thailand hari Minggu (8/10/2023) mengumumkan dua warganya tewas dalam kekerasan antara pasukan Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, sementara PM Kamboja Hun Manet mengungkapkan seorang mahasiswa Kamboja tewas dan Nepal mengatakan belasan mahasiswa mereka hilang kontak.

Eskalasi dramatis dari konflik yang telah berlangsung lama ini menyebabkan ratusan kematian di kedua belah pihak menyusul serangan besar-besaran Hamas dari Jalur Gaza terhadap Israel hari Sabtu dan serangan balasan Israel, sepert laporan Straits Times, Minggu, (8/10/2023).

Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, mengumumkan melalui Twitter hari Minggu bahwa ia menerima laporan dari duta besar Thailand di Tel Aviv "dua warga Thailand meninggal dunia akibat kekerasan tersebut."

Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Thailand sedang bekerja untuk mengevakuasi warga Thailand dari negara tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, juga memastikan kematian seorang mahasiswa Kamboja yang berada di negara tersebut ketika kekerasan meletus.

Ribuan orang telah menjadi korban dalam pertempuran ini, baik tewas, terluka maupun mengungsi, yang masih berlanjut hingga hari Minggu di dalam wilayah yang dikuasai Israel.

Menteri Luar Negeri Nepal, N P Saud, mengatakan 12 mahasiswa Nepal yang sedang belajar di bagian selatan Israel dilaporkan hilang setelah serangan oleh kelompok Hamas, dan dikhawatirkan ada korban di antara mereka.

Baca Juga: Serbuan Darat Intai Gaza, Israel Siapkan 4 Divisi Tentara Perkuat 31 Batalion di Perbatasan Gaza

Korban warga sipil Israel yang dieksekusi di jalan oleh kelompok Hamas di Sderot, Sabtu, (7/10/2023). PM Thailand hari Minggu (8/10/2023) mengumumkan dua warganya tewas dalam kekerasan antara pasukan Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, sementara PM Kamboja Hun Manet mengungkapkan seorang mahasiswa Kamboja tewas dan Nepal mengatakan belasan mahasiswa mereka hilang kontak. (Sumber: AP Photo)

"Kontak tidak dapat dihubungi dengan 12 mahasiswa Nepal dan dikhawatirkan ada korban," kata Menteri Luar Negeri Saud kepada PTI.

Ada 17 mahasiswa Nepal di Kubuz Alumim di selatan Israel, yang sedang mengikuti program belajar sambil bekerja. Dari 17 mahasiswa tersebut, dua berhasil melarikan diri dengan selamat dan tiga mengalami luka, menurut sumber Kementerian Luar Negeri.

Mahasiswa Nepal yang terluka sedang menjalani perawatan di rumah sakit, tambah sumber Kementerian Luar Negeri Nepal.

Saat ini ada 4.500 warga Nepal yang bekerja sebagai pengasuh dan 265 mahasiswa Nepal yang sedang bekerja di berbagai perusahaan pertanian di bawah program belajar sambil bekerja.

Duta Besar Nepal untuk Israel, Kanta Rijal, mengatakan setidaknya tujuh warganya di negara tersebut terluka dalam serangan tersebut, dan mereka bersama dengan sepuluh orang lainnya ditahan oleh Hamas di sebuah pertanian di Alumim.

Media Israel juga melaporkan bahwa pekerja migran dari Thailand dan Filipina juga disandera kelompok Hamas Palestina. Pemerintah Thailand mengakui kemungkinan penculikan dua warganya.

Seorang wanita Jerman-Israel dilaporkan disandera atau tewas saat menghadiri festival musik di luar ruangan di dekat perbatasan dengan Gaza, video tubuhnya yang tidak sadarkan diri dan telanjang duduk di dalam mobil disebarkan melalui internet. Seorang peserta asal Inggris juga dilaporkan hilang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Straits Times


TERBARU