> >

Netanyahu: Israel Menjalani Perang yang Panjang dan Sulit

Kompas dunia | 8 Oktober 2023, 16:10 WIB
Jenazah warga sipil Israel yang terbunuh oleh milisi Hamas tergeletak di pinggir jalan di Sderot, Sabtu (7/10/2023). (Sumber: Ohad Zwigenberg/Associated Press)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji pihaknya akan "membalas dendam" atas serangan besar-besaran Hamas yang diluncurkan pada Sabtu (7/10/2023) lalu. Netanyahu menyatakan bahwa Israel siap untuk menjalani "perang yang panjang dan sulit" dan mengirim serangan balasan ke Jalur Gaza.

Serangan Hamas sendiri mengejutkan Israel dan disebut sebagai serangan terbesar ke negara itu sejak Perang Yom Kippur 1973. Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel dan melakukan infiltrasi ke daerah-daerah selatan negara itu.

"Perang ini akan memakan waktu, ini akan sulit. Semua tempat persembunyian Hamas, tempat operasi mereka, akan kami ratakan dengan tanah," kata Netanyahu dikutip The Guardian.

Baca Juga: Pengamat Sebut Israel Kaget dan Malu karena Serangan Hamas: Merasa Punya Militer Terkuat

Netanyahu pun meminta jutaan sipil untuk keluar dari Jalur Gaza. Namun, warga yang memadati daerah kecil di Mediterania ini tidak punya jalan keluar karena blokade Israel.

Pada Sabtu (7/10) kemarin, setelah menembakkan ribuan roket, milisi Hamas menginfiltrasi Israel lewat darat, laut, dan udara. Milisi Hamas menyebut setidaknya 22 kota Israel, menembaki warga sipil dan tentara.

Rekaman video yang beredar menunjukkan sejumlah orang diculik pria bersenjata. Di sejumlah tempat, milisi Hamas berkeliling menargetkan tentara dan warga sipil.

Pasukan Israel telah mengirim serangan balasan dengan membombardir Jalur Gaza. Dalam kurun 24 jam, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengaku telah membombardir 426 target di Gaza.

Gedung-gedung permukiman turut rata dengan tanah akibat bombardir Israel. Pasukan Israel turut menghancurkan gedung apartemen 14 lantai dan sebuah kantor Hamas di tengah Gaza.

Pasukan Israel dilaporkan masih bertempur dengan milisi Hamas di sejumlah titik hingga Minggu (8/10). Pada hari yang sama, Hamas kembali menembakkan gelombang roket ke Israel, mengenai sebuah rumah sakit di kota Ashkelon.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/The Guardian


TERBARU