Keputusan Infantino Muluskan Jalan Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Hampir tanpa Pesaing
Kompas dunia | 6 Oktober 2023, 20:00 WIBJENEWA, KOMPAS.TV - Keputusan FIFA menggelar Piala Dunia 2030 di tiga benua dipandang memuluskan jalan Arab Saudi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Arab Saudi nyaris tanpa pesaing mengingat singkatnya tenggat yang diberikan FIFA untuk pengajuan tuan rumah Piala Dunia 2034.
Sebelumnya, pada Rabu (4/10/2023) lalu, Presiden FIFA Gianni Infantino mengumumkan Piala Dunia 2030 akan digelar di enam negara di tiga benua. Negara-negara itu adalah Spanyol, Maroko, Portugal, Argentina, Paraguay, dan Uruguay.
Infantino beralasan, format tuan rumah unik ini demi memperingati seabad Piala Dunia yang dimulai di Amerika Selatan pada 1930 silam. Argentina, Paraguay, dan Uruguay masing-masing akan memainkan satu pertandingan kandang sebelum berlaga di tuan rumah utama, Spanyol, Maroko, dan Portugal.
Baca Juga: Negara-Negara Arab Langsung Dukung Arab Saudi Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
Kebijakan tersebut membuat hanya negara dari konfederasi Asian dan Oseania yang berhak mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Pasalnya, aturan FIFA tidak mengizinkan Piala Dunia digelar di satu benua secara beruntun.
Beberapa jam setelah pengumuman tuan rumah Piala Dunia 2030, Arab Saudi langsung mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Arab Saudi pun langsung menjadi kandidat tuan rumah terdepan, bahkan berpeluang menjadi satu-satunya negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Gianni Infantino langsung membuka pendaftaran tuan rumah Piala Dunia 2034 dengan tenggat singkat. FIFA menetapkan tenggat hingga akhir Oktober untuk pengajuan tuan rumah. Per 30 November, kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034 wajib menyerahkan dokumen pengajuan lengkap.
Hal tersebut membuat negara calon tuan rumah mesti memperoleh persetujuan dari pemerintah dan melengkapi syarat pendaftaran dalam kurun delapan pekan. Negara lain yang mengutarakan minat menjadi tuan rumah, Australia dipandang sulit mendaptkan persetujuan pemerintah federal dan melengkapi persyaratan tepat waktu.
Untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah, Australia memerlukan minimum 14 stadium berkapasitas setidaknya 40.000 penonton, tujuh stadium harus sudah ada sebelum pendaftaran. Untuk babak semifinal dan final, dipersyaratkan masing-masing stadion berkapasitas minimum 60.000 dan 80.000 penonton.
Apabila meninjau prasyarat infrastruktur tersebut, Australia pun mesti menggandeng negara lain, kemungkinan Selandia Baru atau negara-negara Asia Tenggara untuk mendaftarkan diri tepat waktu.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Associated Press