> >

120 Lumba-lumba Air Tawar Amazon Mati, Diduga Karena Kekeringan dan Suhu Tinggi

Kompas dunia | 3 Oktober 2023, 12:30 WIB
Lumba-lumba Amazon mati di pertemuan Danau Tefe dan Sungai Solimoes di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, pada 1 Oktober 2023. (Sumber: Bruno Kelly/AP Photo)

BRASILIA, KOMPAS.TV - Bangkai 120 lumba-lumba sungai ditemukan mengambang di anak sungai Amazon di Brazil selama seminggu terakhir, diduga karena kekeringan parah dan cuaca panas.

Institut Mamiraua, sebuah kelompok penelitian di Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil menyebutkan dua lumba-lumba mati ditemukan pada hari Senin (2/10/2023) di wilayah sekitar Danau Tefe.

Para ahli percaya suhu air yang tinggi kemungkinan besar menjadi penyebab kematian lumba-lumba.

Karena suhu air yang meningkat sejak minggu lalu telah melebihi 39 derajat celcius di wilayah Danau Tefe.

Media lokal juga melaporkan, selain lumba-lumba, ribuan ekor ikan lainnya juga mati.

“Kami telah mendokumentasikan 120 bangkai dalam seminggu terakhir,” kata Miriam Marmontel, peneliti di Mamiraua Institute.

Baca Juga: Semakin Menarik, Kawasan Mandeh Direncanakan Akan Miliki Konservasi Lumba Lumba

Lumba-lumba sungai Amazon, sebagian besar berwarna merah jambu.

Ia adalah spesies air tawar unik yang hanya ditemukan di sungai-sungai Amerika Selatan dan merupakan salah satu dari sedikit spesies lumba-lumba air tawar yang tersisa di dunia.

Siklus reproduksi yang lambat membuat populasi mereka sangat rentan terhadap ancaman.

Marmontel mengatakan, sekitar delapan dari setiap 10 bangkai yang ditemukan adalah lumba-lumba merah muda, yang disebut “boto” di Brasil, dan mewakili 10 persen dari perkiraan populasi mereka di Danau Tefe.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Deni-Muliya

Sumber : Al Jazeera


TERBARU