2 Ilmuwan Pengembang Teknologi mRNA Vaksin Covid-19 Menang Nobel Kedokteran 2023
Kompas dunia | 2 Oktober 2023, 20:23 WIB"Vaksin umumnya menjadi titik balik dalam upaya menghalau Covid dan vaksin-vaksin mRNA jauh lebih baik dibanding yang lain," lanjutnya.
Sementara itu, pakar infeksi menular dari Universitas Exeter Inggris, Bharat Pankhania menyebut keunggulan utama teknologi mRNA adalah kemampuan memproduksi praktis dalam jumlah jauh lebih besar. Pasalnya, komponen-komponen utama pembuatan vaksin mRNA dibuat di laboratorium.
Pankhania memprediksi bahwa teknologi mRNA juga bisa digunakan untuk mempercanggih vaksin untuk penyakit lain seperti Ebola, malaria, dan dengue. Teknologi mRNA juga disebutnya berkemungkinan membuat vaksin yang bisa mengimunisasi manusia dari jenis kanker tertentu atau penyakit autoimun tertentu seperti lupus.
"Mungkin bahwa kita bisa memvaksin orang-orang melawan protein kanker abnormal dan membuat sistem imun menyerangnya setelah diberi vaksin mRNA bertarget," kata Pankhania.
"Itu adalah tekonologi yang jauh lebih tepat sasaran dibanding (teknologi) yang ada sebelumya dan dapat merevolusi cara kita menangani, tidak hanya wabah, tetapi juga penyakit tak menular," lanjutnya.
Baca Juga: Meski Dianggap Terlambat, BioNTech Kerja Sama Bangun Pabrik Vaksin mRNA di Afrika
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press