> >

Kebakaran Gedung Pernikahan di Irak, 100 Orang Tewas dan 150 Orang Lainnya Terluka

Kompas dunia | 27 September 2023, 10:32 WIB
Gedung pernikahan yang terbakar di dekat kota Mosul, Irak, Selasa (26/9/2023). Sedikitnya 100 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka dalam peristiwa ini. (Sumber: The Associated Press)

MOSUL, KOMPAS.TV — Kebakaran melanda sebuah aula yang menjadi lokasi pernikahan di Irak menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai 150 lainnya. Hal ini diungkapkan oleh pihak berwenang di Irak, Rabu (26/9/2023). Pemerintah juga menyatakan jumlah korban tewas masih bisa bertambah.

Kebakaran terjadi di provinsi Nineveh, Irak, di wilayah Hamdaniya. Wilayah itu merupakan tempat yang dihuni mayoritas warga Kristen di dekat kota Mosul, dan berada sekitar 335 kilometer dari ibu kota, Bagdad.

Tayangan televisi menunjukkan api menyerbu aula pernikahan. Pasca kebakaran, hanya terlihat logam hangus dan puing-puing yang berserakan saat orang-orang berjalan melewati lokasi kebakaran.

Para korban selamat segera dibawa ke rumah sakit setempat. Mereka menerima perawatan seperti diberi oksigen dan perban. 

Berdasarkan data Departemen Kesehatan di provinsi Nineveh, korban tewas adalah 114 orang. Juru bicara Kementerian Kesehatan Saif al-Badr sebelumnya menyebutkan jumlah korban luka sebanyak 150 orang melalui Kantor Berita Irak yang dikelola pemerintah.

“Semua upaya dilakukan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak kecelakaan malang itu,” kata al-Badr seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: 5.300 Jenazah Korban Banjir Libya Ditemukan, Jumlahnya Diperkirakan Bertambah hingga 2 Kali Lipat

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan atas kebakaran tersebut dan meminta pejabat dalam negeri dan kesehatan negara tersebut untuk memberikan bantuan.

Najim al-Jubouri, gubernur provinsi Niniwe, mengatakan beberapa orang yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit daerah. Dia mengatakan, belum ada angka pasti korban jiwa akibat kebakaran tersebut, yang menunjukkan jumlah korban tewas masih mungkin bertambah.

Belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab kebakaran tersebut, namun laporan awal dari saluran berita televisi Kurdi, Rudaw, menyatakan bahwa kembang api di tempat tersebut mungkin menjadi pemicu kebakaran tersebut.

 

Pejabat pertahanan sipil yang dikutip oleh Kantor Berita Irak menggambarkan bagian luar aula pernikahan dihiasi dengan lapisan yang sangat mudah terbakar dan ilegal di negara tersebut.

“Kebakaran menyebabkan runtuhnya beberapa bagian aula akibat penggunaan bahan bangunan yang sangat mudah terbakar dan berbiaya rendah, yang akan runtuh dalam beberapa menit setelah kebakaran terjadi,” kata pejabat pertahanan sipil.

Baca Juga: Mesir Gelar Pilpres Desember Mendatang, Presiden Petahana Diperkirakan Tetap Berkuasa hingga 2030

Belum jelas mengapa pihak berwenang di Irak mengizinkan penggunaan pelapis dinding di aula tersebut, meskipun korupsi dan salah urus masih mewabah di negara itu.

Kebakaran tersebut merupakan bencana paling baru yang menimpa kelompok minoritas Kristen di Irak yang semakin menyusut selama dua dekade terakhir. Mereka menjadi sasaran kekerasan oleh para ekstremis, pertama al-Qaeda dan kelompok militan ISIS. Banyak orang Kristen di Irak memilih untuk pindah ke Eropa, Australia atau Amerika Serikat.

Jumlah umat Kristen di Irak saat ini diperkirakan mencapai 150.000. Jumlah ini menurun drastis dibandingkan dengan 1,5 juta orang pada tahun 2003. Sedangkan total populasi Irak mencapai lebih dari 40 juta orang.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU