> >

Nagorno-Karabakh Kembali ke Azerbaijan, Armenia Siap Tampung Pengungsi Etnis Armenia

Kompas dunia | 22 September 2023, 15:01 WIB
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan. (Sumber: AP Photo)

YEREVAN, KOMPAS.TV - Menyerahnya pemberontak etnis Armenia di Nagorno-Karabakh kepada pasukan Azerbaijan, memicu eksodus warga dari wilayah tersebut. 

Pemerintah Armenia pun menegaskan siap menampung warga etnis Armenia yang kabur dari Nagorno-Karabakh.

Nagorno-Karabakh membuat wilayah tersebut kembali ke Azerbaijan usai pemberontak etnis Armenia menyerah. Secara internasional, wilayah tersebut diakui sebagai wilayah Azerbaijan.

Baca Juga: Azerbaijan Kuasai Penuh Nagorno-Karabakh Usai Pasukan Pemberontak Lokal Armenia Menyerah

Namun, wilayah tersebut sebagian besar diduduki dan dikontrol oleh warga etnis Armenia.

Otoritas Karabakh memperingatkan, pemusnahan etnis bisa terjadi setelah wilayah itu dikuasai Azerbaijan.

Tetapi pihak Azerbaijan menegaskan pihaknya berusaha mewujudkan reintegrasi perdamaian di wilayah tersebut.

Dilansir BBC, Kamis (21/9/2023), Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengungkapkan dirinya siap mengakomodasi puluhan ribu warga etnis Armenia yang akan kembali.

Meski begitu, dirinya mengatakan tak melihat adanya ancaman langsung terhadap etnis Armenia di Karabakh.

Dalam pidatonya, Pashinyan mengungkapkan etnis Armenia yang diperkirakan berjumlah 120.000 orang di Nagorno-Karabakh harus diizinkan tinggal di rumah mereka dalam kondisi aman dan bermartabat.

Namun Pashinyan mengatakan negaranya sudah bersiap menghadapi kemungkinan masuknya pengungsi, dan siap menampung sebanyak 40.000 keluarga.

Baca Juga: Rakyat Armenia Ngamuk Pemberontak Menyerah ke Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Lebih dari 10.000 orang telah menuju bandara di Khankendi pada Rabu (20/9/2023), dengan harapan bisa dievakuasi. Bandara ini berdekatan dengan pangkalan penjaga perdamaian Rusia.

Ombudsman Hak Asasi Manusia (HAM) Karabakh Gegham Stepanyan lewat media sosial mengatakan, di jalanan Ibu Kota Khankendi, yang oleh orang-orang Armenia disebut Stepanakert, saat ini diisi oleh warga yang mengungsi.

Ia mengatakan mereka kelaparan, ketakutan, dan dalam kondisi yang tidak pasti.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU