> >

Dua Jenderal Senior Rusia Keliling Menggalang Afrika Usai Tewasnya Bos Wagner Yevgeny Prigozhin

Kompas dunia | 21 September 2023, 06:45 WIB
Jenderal Yunus-bek Yekurov bersama penguasa Libya Timur Khalifa Haftar. Dalam beberapa pekan terakhir, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov dan Jenderal Andrei Averyanov dari intelijen militer GRU Rusia melakukan beberapa perjalanan ke Afrika. Keduanya semakin dilihat sebagai penyelenggara utama era hubungan Rusia dengan Afrika pasca-kematian kepala Grup Wagner (Sumber: France24)

PARIS, KOMPAS.TV - Dalam beberapa pekan terakhir, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov dan Jenderal Andrei Averyanov dari intelijen militer GRU Rusia melakukan beberapa perjalanan ke Afrika.

Keduanya semakin dilihat sebagai penyelenggara utama era hubungan Rusia dengan Afrika pasca-kematian kepala Grup Wagner dalam kecelakaan pesawat yang mematikan pada akhir Agustus.

Yunus-bek Yevkurov, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, dan Andrei Averyanov, seorang jenderal terkenal dari agen intelijen militer GRU, mendarat di Bamako, Mali, Sabtu, 16 September 2023.

Mereka dijadwalkan untuk bertemu dengan pemimpin politik dari Mali, Burkina Faso, dan Niger, menurut media lokal dan berbagai sumber di Telegram, seperti laporan France24, Rabu (21/9).

Ini bukan kali pertama kunjungan duo ini ke Afrika. Mereka beberapa kali mengunjungi benua tersebut sejak kematian Yevgeny Prigozhin pada 23 Agustus 2023 dan bahkan sebelumnya.

Yevkurov, selalu didampingi oleh Averyanov, berada di Libya, salah satu basis utama Wagner di Afrika, sehari sebelum kecelakaan pesawat di Rusia yang menewaskan kepala Grup Wagner, serta dua anggota lain dari pimpinan teratas organisasi tersebut yang bisa menggantikannya.

Baca Juga: Muncul Video Baru Bos Wagner Prigozhin Sebelum Tewas Kecelakaan Pesawat, Mengaku Ada di Afrika

Jenderal GRU Andrei Averyanov. Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov dan Jenderal Andrei Averyanov dari intelijen militer GRU Rusia melakukan beberapa perjalanan ke Afrika. Keduanya semakin dilihat sebagai penyelenggara utama era hubungan Rusia dengan Afrika pasca-kematian kepala Grup Wagner (Sumber: Le Monde)

Yevkurov sang negosiator

Pertemuan di Mali tidak kebetulan: Yevkurov dan Averyanov dijadwalkan untuk melakukan pembicaraan dengan perwakilan negara-negara yang terakhir kali dikunjungi oleh Prigozhin.

Riley Moeder, seorang spesialis Afrika yang mempelajari peran tentara bayaran Wagner di benua itu di Institut New Lines, sebuah pusat penelitian geopolitik Amerika, mengatakan bahwa Rusia bermain pada kesinambungan:

"Prigozhin difilmkan di wilayah tersebut sebelum pesawatnya jatuh, dan wilayah ini mencari dukungan. Jadi Moskow ingin meyakinkan mereka bahwa Rusia tetap berkomitmen pada wilayah tersebut," katanya.

Menteri pertahanan Rusia sudah mengunjungi Mali dan Burkina Faso pada minggu pertama September untuk meyakinkan otoritas setempat bahwa Moskow akan "melakukan segala yang ada dalam kekuasaannya untuk membantu" mereka, seperti yang dilaporkan oleh The New York Times dalam penyelidikan mengenai "kerajaan" Afrika Wagner yang diterbitkan pada 8 September.

Yevkurov dan Averyanov tampaknya akan muncul sebagai penerus bos Wagner yang telah meninggal. Selain itu, seperti yang dilaporkan The New York Times dalam penyelidikan yang sama, mereka juga bertemu dengan beberapa tentara bayaran Wagner yang masih tersisa di Mali. Beberapa media telah menyajikan Averyanov dari GRU sebagai "penerus Prigozhin" di Afrika.

Memang, profil keduanya sesuai dengan beberapa peran yang selama ini dimainkan oleh mantan pemimpin Wagner.

Misalnya, Wakil Menteri Pertahanan Yevkurov adalah jenderal berpengalaman dengan "reputasi militer yang cukup baik", kata Ivan Klyszcz, seorang spesialis dalam kebijakan luar negeri Rusia di Pusat Pertahanan dan Keamanan Internasional Estonia. Ini mungkin cukup untuk menginspirasi rasa hormat di antara tentara bayaran Wagner.

Yevkurov juga punya reputasi solid sebagai pencipta perdamaian dan negosiator dari pengalamannya di Ingushetia, sebuah republik otonom Federasi Rusia yang terletak di Pegunungan Kaukasus.

Ia memimpin republik Rusia ini dari tahun 2008 hingga 2019, pada saat wilayah tersebut "lebih kejam daripada Chechnya," kata Klyszcz, "Wilayah itu hampir sama amannya seperti di seluruh Rusia saat ia meninggalkannya."

Bagi Kremlin, Yevkurov memiliki kehalusan diplomatik tertentu yang sangat cocok untuk menjadi "wajah baru hubungan antara pemerintah Rusia ketika berurusan dengan rezim-rezim Afrika ini," kata Andreas Heinemann-Gruder, seorang spesialis Rusia yang mempelajari kelompok paramiliter swasta di Universitas Bonn.

Baca Juga: Lukashenko Ngaku Pernah Peringatkan Prigozhin soal Keselamatannya, Malah Dijawab "Persetan"

Kepala Grup Wagner Prigozhin saat di Afrika. Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov dan Jenderal Andrei Averyanov dari intelijen militer GRU Rusia melakukan beberapa perjalanan ke Afrika. Keduanya semakin dilihat sebagai penyelenggara utama era hubungan Rusia dengan Afrika pasca-kematian kepala Grup Wagner (Sumber: Le Monde)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : France24


TERBARU