> >

AS Minta Sekutu Beri Lebih Banyak Senjata Pertahanan Udara untuk Ukraina

Kompas dunia | 20 September 2023, 07:15 WIB
Menhan AS Lloyd Austin meminta sekutunya untuk berkontribusi lebih banyak dan memberikan sistem pertahanan udara tambahan untuk Ukraina, untuk membantu Ukraina melawan Rusia, meskipun perdebatan semakin marak di Kongres AS mengenai bantuan untuk Kiev. (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Peringatan Sekjen NATO: Perang Ukraina Masih Panjang, Zelenskyy Berhenti Tempur maka Negaranya Sirna

Pasukan Ukraina mengklaim berhasil merebut kembali sebuah desa Andriivka di bagian timur usai pertempuran sengit dengan pasukan Rusia, kata militer Ukraina hari Jumat, (15/9/2023), saat Ukraina berjuang melakukan serangan balik atas wilayah yang direbut Rusia. (Sumber: AP Photo)

Kastaf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, menolak saran bahwa kemajuan Ukraina bergerak terlalu lambat. Milley mengatakan Ukraina telah menjelaskan bahwa mereka berniat untuk terus melawan selama musim dingin ketika tanah membeku.

Rusia berhasil memperkuat pertahanannya secara besar-besaran musim dingin lalu ketika pertempuran melambat.

"Bagi para kritikus di luar sana, saya akan mengatakan masih banyak pertempuran yang tersisa, masih banyak kekuatan tempur yang tersisa, dan Ukraina sama sekali tidak berniat berhenti," kata Milley.

Zelenskyy akan berada di Washington akhir pekan ini untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden dan pemimpin Kongres dalam upaya untuk memperkuat keberlanjutan dukungan pendanaan dan senjata AS. Kunjungan ini terjadi saat ada perpecahan partai di Kongres mengenai pendanaan Ukraina yang berkelanjutan.

Ketua Kongres AS Kevin McCarthy mengatakan kepada wartawan bahwa ia ingin lebih banyak bantuan untuk Ukraina dibahas berdasarkan prestasinya sendiri sebagai RUU mandiri, bukan melampirkannya pada prioritas lain seperti pendanaan pemerintah.

Tetapi pemimpin Senat ingin menggabungkan bantuan tersebut dengan prioritas lain, seperti RUU pendanaan jangka pendek yang kemungkinan akan diperlukan untuk menghindari penutupan pemerintah pada akhir September.

Banyak negara memompa jutaan butir peluru artileri dan senjata lainnya ke Ukraina, tetapi khawatir stok mereka semakin menipis dan industri pertahanan kesulitan meningkatkan produksi.

Sementara itu, pasukan Ukraina membuat kemajuan lambat dalam menembus garis pertempuran Rusia dalam perlawanan berkelanjutan yang tidak bergerak secepat atau sebaik yang awalnya diharapkan.

"Kemajuan terbaru Ukraina juga tergantung pada pemberian anggota Kelompok Kontak ini," kata Austin di pembukaan Ramstein. "Dan komitmen bersama kita akan sangat penting selama pertempuran saat ini, dan untuk perjalanan panjang ke depan."

Baca Juga: Rusia Tuding Barat Gunakan Tipu Muslihat Agar Negara Berkembang Mendukung Posisi Ukraina

Artileri Ukraina menembak posisi tentara Rusia dekat Bakhmut, Jumat, (1/92023). Rusia hari Sabtu, (2/9/2023), mengatakan pasukannya berhasil cegat menghancurkan tiga drone angkatan laut Ukraina atas jembatan Kerch di Krimea. (Sumber: AP Photo)

Sementara itu, sekutu lainnya berjanji memberikan uang dan senjata. Dalam kesepakatan tiga arah, Republik Ceko mengatakan akan memasok senjata ke Ukraina, dan Denmark serta Belanda akan memberikan dukungan keuangan.

Kementerian Pertahanan Ceko mengatakan akan mengirimkan tank, peluncur artileri, kendaraan bersenjata, sistem pertahanan udara, amunisi, dan senjata lainnya dalam beberapa bulan mendatang.

Norwegia mengatakan akan mendonasikan sekitar 50 kendaraan lapis baja pengangkut kargo kepada Ukraina, dan dalam sebuah pernyataan hari Selasa, Menteri Pertahanan Norwegia Bjørn Arild Gram mengatakan alat tersebut akan membantu mengirimkan pasokan ke wilayah yang tidak memiliki jalan.

 

Pemimpin militer, termasuk Milley, menolak kritik bahwa serangan ini bergerak terlalu lambat, dengan mengatakan bahwa pasukan Ukraina sedang membuat kemajuan yang stabil dalam pertempuran yang sulit. Ini, kata Milley, adalah perang nyata, dan pasukan Ukraina dengan hati-hati sedang mencari jalan mereka melalui ranjau besar dan mematikan milik Rusia.

Pada akhir pertemuan para pemimpin militer NATO hari Sabtu, Laksamana Rob Bauer dari Belanda, yang menjabat sebagai Ketua Komite Militer aliansi tersebut, mengakui bahwa negara-negara harus mempertimbangkan risiko memberikan Ukraina lebih banyak senjata tanpa mengorbankan kebutuhan keamanan mereka sendiri.

Pertemuan Ramstein juga menandai sesi terakhir Milley sebagai kepala gabungan Staf AS. Dia akan pensiun pada akhir bulan ini setelah empat tahun menjabat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU