Wow, Kim Jong-Un dapat Oleh-oleh dari Putin: 5 Drone Peledak, Drone Pengintai dan Rompi Antipeluru
Kompas dunia | 18 September 2023, 10:51 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dapat oleh-oleh dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah kunjungannya ke Rusia.
Kim Jong-un mendapatkan oleh-oleh lima drone peledak, sebuah drone pengintai dan rompi antipeluru.
Oleh-oleh yang diberikan Putin kepada Kim Jong-un diungkapkan oleh Kantor Berita Rusia TASS.
“Pemimpin DPRK telah menerima lima drone kamikaze dan drone pengintaian Geran 25 yang mampu lepas landas secara vertikal,” bunyi pernyataan TASS dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Pertempuran Bikin Gedung Pencakar Langit Sudan Terbakar, Arsiteknya Sakit Hati
DPRK sendiri merupakan nama resmi dari Korea Utara.
Laporan media itu juga menambahkan bahwa Gubernur Primorye, yang berbatasan dengan China serta Korea Utara, juga memberikan Kim Jong-un satu set perlindungan antipeluru.
Selain itu juga pakaian khusus yang tak bisa dideteksi oleh kamera pendeteksi panas.
Kim Jong-un mengakhiri kuinjungannya ke Rusia pada Minggu dengan menaiki kereta dari kota Artyom, yang berada di utara pelabuhan Vladivostok.
Video pun memperlihatkan Kim Jong-un diantarkan menaiki kereta dengan diiringi lagu kebangsaan Korea Utara dan Rusia.
Kim Jong-un menghabiskan enam hari di Rusia, dan melakukan pembicaraan bersama Putin di pelabuhan luar angkasa Vostochny.
Kunjungan perdana Kim Jong-un keluar negeri setelah pandemi Covid-19 ini memberikan ketakutan tersendiri untuk Barat.
Mereka khawatir Moskow dan Pyongyang akan menentang sanksi dan mencapai kesepakatan perdagangan senjata.
Kunjungan Kim Jong-un ke Rusia yang dimulai Selasa (12/9/2023), berfokus secara luas pada masalah militer.
Baca Juga: Banjir Besar di Libya Membuat Seruan Persatuan Semakin Menggema
Hal itu bisa dibuktikan lewat rombongan Kim Jong-un yang kebanyakan didominasi perwira.
Selain itu pertukaran senjata secara simbolis dengan Putin, dan kunjungan ke pabrik jet tempur di Komsomolsk on Amur.
Moskow dilaporkan tertarik membeli amunisi Korea Utara untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina.
Sementara itu, Pyongyang menginginkan bantuan Rusia untuk mengembangkan program rudal yang dikutuk secara internasional.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Al-Jazeera