> >

Banjir Besar di Libya Membuat Seruan Persatuan Semakin Menggema

Kompas dunia | 18 September 2023, 08:48 WIB
Kerusakan parah di Derna, Libya, 13 September 2023. Palang Merah Libya hari Kamis, (15/9/2023) mengungkap data terbaru, jumlah korban tewas akibat banjir di kota pesisir Derna Libya melonjak menjadi 11.300 orang dan korban hilang mencapai 10.100 orang (Sumber: AP Photo)

Namun akibat adanya bencana ini, kedua pemerintahan yang berseberangan bekerja sama untuk saling membantu para korban banjir. Pada tahun 2020, kedua belah pihak terlibat perang habis-habisan.

Pasukan Jenderal Khalifa Hifter mengepung Tripoli dalam kampanye militer yang gagal selama setahun untuk mencoba merebut ibu kota. Serangan ini menewaskan ribuan orang.

“Kami bahkan melihat beberapa komandan militer tiba dari koalisi militer sekutu Tripoli di Derna, untuk menunjukkan dukungan,” kata Claudia Gazzzini, analis senior Libya di International Crisis Group.

Namun distribusi bantuan ke kota tersebut sangat tidak terorganisir, dengan hanya sedikit bantuan yang sampai ke daerah yang terkena dampak banjir pada hari-hari setelah bencana.

Baca Juga: Pejabat Libya Tak Mau Disalahkan atas Belasan Ribu Korban Tewas akibat Banjir Besar

Di seluruh negeri, bencana ini juga mengungkap kelemahan sistem politik Libya yang retak.

“Saat kaum muda dan relawan bergegas memberikan bantuan, ada semacam kebingungan antara pemerintah di wilayah timur dan barat mengenai apa yang harus dilakukan,” kata Ibrahim al-Sunwisi, jurnalis lokal dari ibu kota, Tripoli. Pihak lain menyalahkan pejabat pemerintah atas jebolnya bendungan tersebut.

Sebuah laporan yang dibuat oleh badan audit pemerintah pada tahun 2021 mengatakan bahwa kedua bendungan tersebut tidak dipelihara dengan baik, meskipun ada alokasi lebih dari $2 juta pada tahun 2012 dan 2013. Saat badai mendekat, pihak berwenang memberi tahu masyarakat – termasuk mereka yang berada di daerah rentan — untuk tetap di dalam rumah.

“Setiap orang yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab,” kata Noura el-Gerbi, seorang jurnalis dan aktivis yang lahir di Derna dan juga sepupu el-Gerbi, yang menyerukan donasi secara online. “Banjir berikutnya akan menimpa mereka,” ujarnya.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU