> >

Akhiri Lawatan ke Rusia, Kim Jong Un Dilepas Lagu Patriotik Farewell of Slavianka

Kompas dunia | 18 September 2023, 07:21 WIB
Dalam foto yang dirilis oleh Pemerintah Wilayah Primorsky Krai ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat menaiki kereta sebelum meninggalkan Artyom, dekat Vladivostok, Rusia pada Minggu, 17 September 2023. Dia mengakhiri kunjungan enam hari ke Rusia untuk kembali ke Korea Utara. (Sumber: Pemerintah Wilayah Primorsky Krai melalui AP)

SEOUL, KOMPAS.TV — Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Minggu (17/9/2023) kembali dari lawatannya ke Rusia. Kunjungan selama enam hari ke Rusia tersebut memicu kekhawatiran global mengenai kesepakatan transfer senjata antara kedua negara.

Kereta lapis baja Kim berangkat diiringi lagu patriotik Rusia “Farewell of Slavianka” di akhir upacara perpisahan di stasiun kereta api di Artyom, sebuah kota di Rusia, sekitar 200 kilometer dari perbatasan dengan Korea Utara. 


Pejabat senior termasuk Menteri Sumber Daya Alam Rusia Alexander Kozlov dan Gubernur wilayah Primorye Oleg Kozhemyako hadir pada upacara tersebut. Rusia pun menampilkan band militer Rusia yang memainkan lagu kebangsaan Korea Utara dan Rusia.

Ini merupakan perjalanan luar negeri terlama yang dilakukan Kim sejak ia mengambil alih kekuasaan pada akhir tahun 2011. Para pengamat mengatakan Kim diperkirakan akan kembali ke Pyongyang, ibu kota Korea Utara, sekitar Senin sore.

Baca Juga: Rusia Tuding Barat Gunakan Tipu Muslihat Agar Negara Berkembang Mendukung Posisi Ukraina

Dalam kunjungan ke Rusia, Kim bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan mengunjungi situs-situs militer dan teknologi utama. Aktivitas ini semakin menggarisbawahi kerja sama pertahanan kedua negara dalam menghadapi konfrontasi yang terpisah dan semakin intensif dengan Amerika Serikat. Para pejabat dan pakar asing mengatakan Korea Utara dapat menyediakan amunisi yang sangat dibutuhkan untuk perang Moskow melawan Ukraina dengan imbalan teknologi senjata canggih Rusia yang akan memajukan ambisi nuklir Kim.

“Korea Utara mungkin memiliki puluhan juta peluru artileri dan roket tua yang dibuat berdasarkan desain Soviet yang dapat memperkuat pasukan Rusia di Ukraina,” kata para analis. Meskipun sistem artileri lama mereka memiliki reputasi akurasi yang buruk, namun kedua belah pihak dilaporkan menembakkan ribuan peluru artileri setiap hari.

Resolusi Dewan Keamanan PBB – yang sebelumnya didukung oleh Rusia, sebagai anggota tetap – melarang Korea Utara mengekspor atau mengimpor senjata apa pun. Para pengamat mengatakan dugaan upaya Rusia untuk menerima amunisi dan peluru artileri dari Korea Utara menunjukkan keputusasaan Moskow untuk mengisi kembali persenjataannya yang habis dalam perang dengan Ukraina.

 

“Kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia adalah ilegal dan tidak adil karena bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan berbagai sanksi internasional lainnya,” kata Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam tanggapan tertulisnya pada hari Minggu atas pertanyaan dari The Associated Press. “Komunitas internasional akan bersatu lebih erat dalam menanggapi langkah tersebut.”

Baca Juga: Kim Jong Un dan Putri Saksikan Megahnya Parade Militer Rayakan Hari Jadi ke-75 Korea Utara

Sebagai imbalan atas pasokan senjata konvensional ke Rusia, para ahli mengatakan Korea Utara akan meminta bantuan ekonomi dan pangan dari Rusia, serta transfer teknologi untuk membangun rudal yang kuat, kapal selam bertenaga nuklir, dan satelit mata-mata. 

Sebelumnya pada hari Minggu, Kim melakukan aktivitas yang lebih ringan di Rusia, seperti berkeliling universitas dan menonton pertunjukan walrus di akuarium Rusia. Media pemerintah Rusia merilis video Kim yang sedang berbicara dengan pejabat Rusia melalui penerjemah di kampus Universitas di Pulau Russky.

Di Akuarium Primorsky yang merupakan akuarium terbesar di Rusia, Kim menyaksikan pertunjukan yang menampilkan paus beluga, lumba-lumba hidung botol, anjing laut berbulu, dan “Misha” si walrus, yang tampaknya sangat ia nikmati.


Pada hari Sabtu, Kim melakukan perjalanan ke bandara dekat Vladivostok, di mana Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan pejabat militer senior lainnya memberinya kesempatan untuk melihat dari dekat pembom strategis Rusia dan pesawat tempur lainnya. Kim dan Shoigu kemudian pergi ke Vladivostok, di mana mereka memeriksa fregat Laksamana Shaposhnikov.

Pada hari Jumat, Kim mengunjungi pabrik pesawat terbang di kota Komsomolsk-on-Amur yang memproduksi jet tempur paling kuat Rusia.

Baca Juga: Kim Jong Un Melihat Secara Dekat Pesawat Tempur Rusia dalam Tur Pabrik Senjata

Pesawat-pesawat tempur Rusia yang diperlihatkan kepada Kim pada hari Sabtu adalah beberapa jenis pesawat yang pernah beraksi di Ukraina, termasuk pesawat pengebom Tu-160, Tu-95 dan Tu-22 yang meluncurkan rudal jelajah.

Selama kunjungan Kim, Shoigu dan Letjen Sergei Kobylash, komandan pasukan pembom jarak jauh Rusia, mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa Tu-160 baru-baru ini menerima rudal jelajah baru dengan jangkauan lebih dari 6.500 kilometer.

Shoigu, yang bertemu Kim selama kunjungan langka ke Korea Utara pada bulan Juli, juga menunjukkan kepada Kim rudal terbaru Rusia lainnya, rudal hipersonik Kinzhal, yang dibawa oleh jet tempur MiG-31, yang pertama kali digunakan dalam pertempuran selama perang di Ukraina.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU