Otoritas Iran Tahan Ayah Mahsa Amini saat Peringatan Satu Tahun Kematian Putrinya
Kompas dunia | 17 September 2023, 13:39 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Ayah Mahsa Amini ditahan oleh otoritas Iran bertepatan saat peringatan satu kematian putrinya.
Jurnlias Iran dan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mengungkapkan penangkapan tersebut terjadi Sabtu (16/9/2023).
Mahsa Amini terbunuh saat berada dalam tahanan polisi moral Iran pada 16 September 2022.
Ketika itu ia ditahan setelah dituduh tak menggunakan hijab seperti seharusnya.
Baca Juga: PBB Akui Jumlah Korban Tewas Banjir Libya Capai 11.300, 170 Orang Terbunuh di Luar Derna
Kematian Amini pun menimbulkan protes dan demonstrasi besar-besaran di seluruh Iran.
Jurnalis Iran sekaligus pendiri media aktivis Iran Wire Maziar Bahari mengatakan kepada CNN, ayah Amini, Amjad kerap dipanggil pejabat keamanan selama beberapa bulan setelah kematian putrinya.
“Hari ini, ia telah ditahan selama beberapa bulan,” ujar Bahari.
Keluarga Amini mengunjungi makamnya di Kota Saqqez, Kurdistan Barat, Jumat (15/9), jelang setahun peringatan kematiannya.
Helikopter terlihat mengitari pemakaman Aichi, tempat Amini dimakamkan, dengan sejumlah personel militer dan petugas polisi juga ditempatkan di area tersebut.
Menurut Bahari, keesokan harinya Amjad ditahan oleh otioritas selama tiga hingga empat jam bersama putranya.
Mereka juga diperingatkan bakal dibuang ke desa terpencil jika mengajak otrang-orang menghadiri peringatan setahun kematian Amini.
Otoritas Iran pun segera membantah laporan penahanan Amjad.
Kantor Berita Iran, IRNA, menggambarkan laporan tersebut sebagai laporan palsu.
Baca Juga: Pesawat Wisata Jatuh di Brasil, Seluruh Penumpang Tewas
Banyak orang ikut serta dalam protes di seluruh Iran pada Sabtu untuk menandai kematian Amini.
Otoritas Iran pun mengerahkan pasukan bersenjata di berbagai kota untuk unjuk kekuatan, mendorong kehaditan keamanan yang kuat.
Demonstrasi terjadi di beberapa kota di Iran, termasuk Teheran, Mashad, Ahvaz, Lahijan, Arak dan Senandaj.
Banyak demonstan meneriakkan, “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan”, pernyataan popular digunakan saat demontsrasi di seluruh negara setelah kematian Amini.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : CNN