> >

Geger NASA Rilis Laporan Studi UFO: Perlu Lebih Banyak Penelitian dan Kurangi Stigma Agar Paham

Kompas dunia | 15 September 2023, 12:52 WIB
NASA hari Kamis (14/9/2023) mengatakan studi tentang UFO akan memerlukan teknik ilmiah baru, termasuk satelit canggih serta perubahan dalam bagaimana kita memandang objek terbang tak dikenal. (Sumber: AP Photo)

Panel beranggotakan 16 orang mencatat kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin sangat penting untuk mengidentifikasi kejadian langka, termasuk UFO.

Baru-baru ini, NASA menunjuk seorang direktur untuk penelitian UFO, tetapi tidak mengungkapkan identitasnya untuk melindunginya dari ancaman dan pelecehan yang dihadapi oleh anggota panel selama studi.

"Itu sebagian alasan mengapa kami tidak mempublikasikan nama direktur baru kami karena ilmu pengetahuan perlu menjadi bebas. Ilmu pengetahuan perlu melalui proses yang nyata, ketat, dan rasional, dan Anda memerlukan kebebasan berpikir untuk dapat melakukannya," kata Dan Evans, perwakilan NASA untuk panel tersebut.

Namun yang perlu dicatat, para ilmuwan, ahli penerbangan, dan ahli kecerdasan buatan, serta pensiunan astronot NASA Scott Kelly, yang merupakan orang Amerika pertama yang menghabiskan hampir setahun di luar angkasa, tidak mengakses file rahasia tingkat tertinggi. Sebaliknya, kelompok tersebut mengandalkan data yang tidak berstatus rahasia dalam upaya untuk lebih memahami pengamatan yang tidak dapat dijelaskan di langit.

Pejabat mengatakan pengamatan berkualitas tinggi begitu sedikit sehingga tidak ada kesimpulan ilmiah yang dapat diambil. Kebanyakan peristiwa dapat diatributkan pada pesawat, drone, balon udara, atau kondisi cuaca, kata ketua panel David Spergel, presiden Simons Foundation, sebuah kelompok penelitian ilmiah.

Pemerintah AS menyebut pengamatan yang tidak dapat dijelaskan sebagai UAP atau fenomena anomali yang belum teridentifikasi, bukan UFO. NASA mendefinisikannya sebagai pengamatan di langit atau tempat lain yang tidak dapat diidentifikasi atau dijelaskan secara ilmiah.

Studi ini diluncurkan setahun yang lalu dan biayanya kurang dari $100.000.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU