Peneliti AS Alami Pendarahan Perut di Gua Sedalam 1.276 Meter di Turki, Misi Penyelamatan Dikerahkan
Kompas dunia | 12 September 2023, 07:40 WIBMenurut para pakar, tantangan terbesar yang dihadapi tim penyelamat adalah lorong-lorong vertikal curam dan menyusuri lumpur berair bersuhu rendah di koridor horizontal. Belum lagi risiko psikologis karena terlalu lama berada dalam gua yang gelap dan lembap.
Sejumlah kamp medis sementara didirikan di sepanjang gua sebagai tempat singgah sementara selagi Dickey ditandu pelan-pelan keluar gua. Tali-temali baru harus dipasang dan sejumlah lorong gua yang sempit perlu diperlebar agar tandu bisa lewat.
Kronologi Misi Penyelamatan
Usai menerima pertolongan pertama di kedalaman sekitar 1.000 meter, Dickey ditandu naik pada Sabtu (9/9) usai dokter memutuskan ia cukup stabil untuk dipindahkan. Ia ditandu hingga kamp di kedalaman 700 meter dari permukaan tanah, lalu hingga 500 meter dari mulut gua.
Baca Juga: Segini Ternyata Gaji Bodyguard Lionel Messi, Yassine Chueko
Pada Senin (11/9), Dickey berhasil dinaikkan hingga kedalaman 300 meter dari mulut gua. Ia kini menuju kedalaman 180 meter dari mulut gua.
Ia diperkirakan keluar dari dalam gua pada Senin (11/9) malam atau Selasa (12/9) waktu setempat.
Tim Penyelamat
Sekitar 190 personel tim penyelamat dari Turki dan 8 negara yakni Italia, Hungaria, Bulgaria, Rumania, Kroasia, Polandia, Albania, dan AS, turut membantu upaya penyelamatan Dickey.
Lebih dari 150 di antaranya adalah ahli dalam bidang pencarian dan pertolongan.
Pekan lalu, Dickey mengirim ucapan terima kasih lewat pesan video dari dalam gua pada komunitas gua dan pemerintah Turki atas upaya mereka.
“Dunia penjelajahan gua adalah komunitas yang amat erat, dan sungguh luar biasa menyaksikan betapa banyak orang yang merespons di permukaan,” tutur Dickey.
“Saya menyadari bahwa respons cepat pemerintah Turki mengirimkan pasokan medis yang saya butuhkan, menurut saya, telah menyelamatkan nyawa saya.”
Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press