> >

Kim Jong-un Dilaporkan Naik Kereta ke Rusia untuk Temui Vladimir Putin, Ada Apa?

Kompas dunia | 11 September 2023, 16:55 WIB
Dalam foto tak bertanggal yang dirilis pemerintah Korea Utara, tampak pemimpin negara itu, Kim Jong-un, mencoba sebuah senjata dalam inspeksi tiga hari pada 3-5 Agustus 2023 ke pabrik-pabrik amunisi utama di Korea Utara. Kim Jong-un dilaporkan bertolak ke Rusia menggunakan kereta pada Minggu (10/9/2023) malam waktu setempat. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

SEOUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan bertolak ke Rusia menggunakan kereta pada Minggu (10/9/2023) malam waktu setempat. Hal tersebut dilaporkan media-media Korea Selatan yang mengutip sumber-sumber pemerintahan di Seoul.

Surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan bahwa Kim Jong-un kemungkinan akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin seawalnya pada Selasa (12/9) besok. Sedangkan media Jepang Kyodo News mengutip sumber pejabat Rusia yang menyebut Kim kemungkinan menuju Rusia dengan kereta pribadi.

"Otoritas intelijen (Korea Selatan) meyakini kereta yang diduga membawa Kim Jong-un sedang bergerak ke Vladivostok," kata seorang pejabat Korea Selatan dikutip Yonhap, Senin (11/9).

Baca Juga: Kim Jong-Un Muncul dengan Putrinya di Ulang Tahun ke-75 Korea Utara, Putin-Xi Jinping Kirim Pesan

Pemerintah Korea Utara dan Rusia sendiri belum menyampaikan keterangan resmi sehubungan perjalanan Kim Jong-un ini.

Sebelumnya, intelijen Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Korea Utara dan Rusia mengatur pertemuan Kim dan Putin yang akan digelar pada bulan September.

Pejabat AS menyebut Putin kemungkinan membahas pengiriman suplai peluru artileri dan amunisi Korea Utara lain ke Rusia. Moskow disebut membutuhkan amunisi Korea Utara untuk melanjutkan perang di Ukraina.

Vladimir Putin disebut berkepentingan mengumpulkan suplai senjata untuk menghadapi perang panjang agar AS dan sekutu-sekutunya yang rutin mengirim bantuan militer ke Ukraina mau berunding.

Associated Press melaporkan, Pyongyang kemungkinan memiliki puluhan juta peluru artileri dan roket yang diproduksi dengan desain Uni Soviet. Kalangan analis menyebut pengiriman amunisi tersebut dapat menjadi bantuan signifikan bagi militer Rusia.

Sebagai gantinya, Kim Jong-un disinyalir meminta bantuan energi dan pangan dari Rusia. Kim juga disebut dapat meminta transfer teknologi senjata canggih, terutama yang terkait proyek rudal balistik antarbenua, kapal selam nuklir, dan satelit pengintaian militer.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU