> >

Pemilu Lokal di Wilayah Ukraina yang Dicaplok Diwarnai Sabotase, tapi Dimenangkan Partai Putin

Kompas dunia | 11 September 2023, 13:43 WIB
Seorang perempuan lansia memberikan suara di TPU saat pemilihan wali kota Moskow, Rusia, Sabtu, (9/9/2023). Otoritas Rusia hari Minggu, (10/9/2023) melaporkan beberapa upaya sabotase terhadap pemilihan lokal yang berlangsung di wilayah Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia. (Sumber: Artur Novosiltsev/Moscow News Agency via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Otoritas Rusia hari Minggu, (10/9/2023) melaporkan beberapa upaya sabotase terhadap pemilihan lokal di wilayah Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia.

Pemilihan umum ditutup setelah pemilihan lokal yang diadakan selama akhir pekan di 79 wilayah di Rusia, dengan surat suara untuk gubernur, legislatif regional, dewan kota dan kota, serta di empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow sejak tahun lalu, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia, serta di Semenanjung Krimea yang dikuasai Kremlin tahun 2014.

Pemungutan suara di wilayah Ukraina yang diduduki mendapat kecaman oleh Kiev dan negara-negara Barat sebagai pemilihan palsu dan pelanggaran hukum internasional, seperti laporan Associated Press, Senin, (11/9/2023)

Hasil suara yang sangat mendukung Partai Bersatu Rusia atau United Russia yang dipimpin Putin di seluruh Rusia dan di wilayah-wilayah yang dianeksasi telah memperkuat pesan domestik yang sudah lama diulang-ulang oleh Kremlin bahwa Putin adalah penjamin stabilitas yang paling kuat, seperti yang dilaporkan oleh Straits Times, Senin, (11/9/2023).

Calon yang didukung Kremlin memenangkan pemilihan di empat wilayah Ukraina yang dilanda perang, yaitu Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson, yang dinyatakan sebagai wilayah Rusia tahun 2022 dalam sebuah aneksasi yang dikecam oleh Kiev dan sekutunya sebagai ilegal.

Pejabat pemilihan Rusia hari Minggu, (10/9/2023) melaporkan upaya sabotase dalam pemilihan di wilayah yang dikuasai, di mana pasukan gerilyawan yang setia kepada Kiev sebelumnya telah membunuh pejabat pro-Moskow, meledakkan jembatan, dan membantu militer Ukraina dengan mengidentifikasi target-target kunci.

Sebuah serangan drone menghancurkan satu tempat pemungutan suara di provinsi Zaporizhzhia beberapa jam sebelum dibuka pada hari Minggu, kata Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia, Nikolai Bulaev, kepada para wartawan. Dia mengatakan tidak ada staf yang berada di tempat pemungutan suara saat serangan terjadi.

Baca Juga: Invasi Berlanjut, Rusia Serang Gudang Senjata Ukraina

Ella Pamfilova, yang memimpin Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia, menyebut insiden tersebut sebagai "tindakan teroris" saat berbicara dengan para wartawan pada hari yang sama, sambil menduga drone yang digunakan berasal dari Barat, meskipun tidak ada bukti yang disediakan.

Seorang pejabat yang diangkat oleh Rusia di wilayah tetangga, Kherson, hari Sabtu mengatakan sebuah granat tangan aktif ditemukan di dekat tempat pemungutan suara. Menurut Marina Zakharova, granat tangan itu disembunyikan di semak-semak di luar tempat pemungutan suara, dan pemungutan suara harus dihentikan sementara layanan darurat mengatasi masalah tersebut.

Denis Pushilin, kepala sementara wilayah yang diduduki oleh Rusia di Donetsk, juga mengatakan dalam pernyataannya pada hari Minggu bahwa staf tempat pemungutan suara di sana "terluka dan cedera," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Moskow menduduki sebagian Kherson dan Zaporizhzhia sejak awal perang, sementara bagian dari wilayah Donetsk dan Luhansk direbut oleh separatis yang didukung oleh Rusia pada tahun 2014. Pasukan Ukraina sejak itu merebut ibu kota lokal Kherson, dan sedang melakukan serangan balik di Zaporizhzhia namun berlangsung lambat.

Aktivis Ukraina mengklaim pekerja pemilihan Rusia datang ke rumah-rumah penduduk disertai oleh tentara bersenjata di kedua provinsi tersebut, menahan mereka yang menolak untuk memberikan suara dan memberi tekanan kepada mereka untuk menulis "pernyataan penjelasan" yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kasus pidana.

Di Rusia sendiri, kursi Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin diperebutkan, meskipun dia mencalonkan diri untuk pemilihan ulang dan tidak mungkin kalah dalam kontes di mana semua kontestan berasal dari partai yang didukung Kremlin.

Baca Juga: Penasihat Zelenskyy Tuduh Elon Musk Bantu Rusia Serang Ukraina dengan Cara Ini

Seorang perempuan memberikan suara di TPU saat pemilihan wali kota Moskow, Rusia, Sabtu, (9/9/2023). Otoritas Rusia hari Minggu, (10/9/2023) melaporkan beberapa upaya sabotase terhadap pemilihan lokal yang berlangsung di wilayah Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia. (Sumber: Artur Novosiltsev/Moscow News Agency via AP)

Sobyanin diangkat menjadi wali kota Moskow tahun 2010 dan sejak itu memenangkan pemilihan wali kota dua kali: tahun 2013, meskipun pemimpin oposisi yang kini dipenjara, Alexei Navalny, bersaing melawannya, dan tahun 2018. Gubernur di 20 wilayah Rusia lainnya juga bersaing untuk jabatan tahun ini.

Di 16 wilayah Rusia, pemilih memilih anggota legislatif lokal. Ada juga beberapa pemilihan dewan kota dan kota di seluruh negeri dan pemilihan beberapa kursi kosong di Duma Negara Rusia, dewan rendah parlemen Rusia.

Di sebagian besar wilayah Rusia dan di wilayah Ukraina yang diduduki, tempat pemungutan suara dibuka pada hari Jumat dan pemungutan suara berlangsung selama tiga hari, berakhir pada hari Minggu. Di wilayah lain, pemilih hanya bisa memberikan suara mereka pada hari Minggu.

Di lebih dari 20 wilayah Rusia, termasuk Moskow, pemungutan suara online telah diberlakukan, meskipun mendapat kritik luas dari figur oposisi yang mengatakan sistem ini kurang transparan dan bisa dengan mudah dimanipulasi. Mekanisme pemungutan suara online juga tersedia di Krimea.

Pamfilova, kepala Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia, mengatakan dalam pernyataan terpisah pada hari Minggu bahwa lebih dari 3 juta warga Rusia di 25 wilayah memberikan suara secara online.

Igor Borisov, anggota komisi tersebut, mengatakan kepada para wartawan beberapa jam kemudian bahwa sekitar 30.000 serangan siber terhadap sistem pemungutan suara online telah berhasil ditahan pada Minggu sore, banyak di antaranya berasal dari negara-negara yang dianggap "tidak bersahabat" oleh Moskow untuk menggambarkan Ukraina dan sekutu-sekutu baratnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press / Straits Times


TERBARU