Gempa Maroko Tewaskan 632 Orang, Kemlu: Tidak Ada Informasi Korban WNI
Kompas dunia | 9 September 2023, 17:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indoesia (BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima adanya laporan mengenai WNI yang menjadi korban gempa Maroko, Jumat (8/9/2023).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Survei Geologis Amerika Serikat (USGS) melaporkan, menurut hasil analisis sementara, gempa berkekuatan M6,8 mengguncang Maroko pada Jumat malam pukul 23.11 waktu setempat.
USGS menyatakan bahwa pusat gempa terletak 18 kilometer di bawah permukaan bumi, sementara otoritas Maroko melaporkan bahwa episentrum gempa terletak pada kedalaman 11 kilometer.
Episentrum gempa ini tercatat berada di Kota Ighil, Provinsi Al-Haouz, sekitar 70 kilometer di selatan kota Marrakesh.
Gempa dangkal ini telah menyebabkan kerusakan pada beberapa situs bersejarah di Marrakesh. Menurut laporan media Maroko, Masjid Koutoubia yang bersejarah, yang dibangun pada abad ke-12, mengalami kerusakan.
Namun, informasi terperinci tentang tingkat kerusakan pada bangunan dengan menara setinggi 69 meter yang sering disebut sebagai atap Marrakesh itu belum diketahui.
Hingga saat ini, total korban tewas dari gempa Maroko tersebut mencapai 632 jiwa dan diprediksi masih akan terus bertambah.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,8 Hantam Maroko, Lebih dari 290 Orang Tewas
Meski begitu, Judha mengatakan belum ada laporan WNI yang menjadi korban gempa Maroko.
"KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI," kata Judha dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (9/9/2023).
Delegasi Indonesia di Marrakesh yang mengikuti konferensi internasional ke-10 tentang Geopark (Taman Bumi) Dunia UNESCO juga dilaporkan dalam kondisi aman.
Namun Judha memastikan, Kemlu akan terus memantau situasi perkembangan gempa Maroko dan memberi informasi terbaru apabila ada WNI yang mungkin terdampak.
"KBRI Rabat terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak," imbuhnya.
Sebagai informasi, terdapat setidaknya 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko. Untuk informasi lebih lanjut, Hotline KBRI Rabat bisa dihubungi pada nomor +212 661095995.
Baca Juga: Update Gempa Maroko: Sedikitnya 632 Orang Tewas, Bangunan Bersejarah Rusak
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Tribunnews