> >

12 Warga Israel Terjebak di Malaysia usai Pesawat Emirates Mendarat Darurat di Kuala Lumpur

Kompas dunia | 8 September 2023, 15:11 WIB
Ilustrasi. Pesawat-pesawat maskapai Emirates terparkir di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab. (Sumber: Jon Gambrell/Associated Press)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Sebanyak 12 warga Israel terjebak di Malaysia setelah pesawat yang mereka tumpangi harus mendarat darurat di Kuala Lumpur.

Pesawat Emirates dengan nomor penerbangan 354 dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dengan tujuan Singapura, membawa 12 warga Israel.

Namun, pesawat tersebut harus mendarat darurat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia, sebelum tiba di Singapura, Rabu (6/9/2023) pagi.

Pendaratan darurat tersebut dilaporkan terjadi setelah beberapa masalah terkait kondisi cuaca.

Baca Juga: Ini Poin-poin Penting dari KTT ASEAN, Termasuk Masalah Myanmar dan Laut China Selatan

Dikutip dari The Jerusalem Post, Kementerian Luar Negeri Israel telah menghubungi pihak maskapai untuk memastikan keamanan warganya.

Pasalnya, Israel tak memiliki hubungan diplomatik dengan Malaysia.

“Kementerian Luar Negeri akan melanjutkan untuk melakukan yang terbaik untuk warga Israel dalam situasi tak biasa seperti ini,” tutur Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen.

Menurut Kementerian Luar Negeri Israel, para penumpang tersebut diminta untuk tak turun dari pesawat tersebut.

Selang lima jam setelah pesawat mendarat di Malaysia, pesawat akhirnya bisa lepas landas ke Singapura.

Sebelumnya, seorang tentara perempuan Israel sempat mengalami masalah yang sama pada Oktober 2022.

Ketika itu, tentara berusia 19 tahun itu tengah melakoni penerbangan dari Tashkent, Uzbekistan menuju Dubai, UEA.

Baca Juga: Militan Serang Kapal di Mali dan Tewaskan 49 Warga Sipil, Tiga Hari Berkabung Nasional

Tetapi pesawat yang ditumpanginya malah harus mendarat darurat di Iran, setelah pilot pesawat jatuh pingsan.

Saat berada di Iran, tentara perempuan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan kondisinya kepada orang tuanya yang diteruskan kepada komandanntya.

Ketika itu, Dinas Intelijen Israel, Mossad, dikerahkan untuk melindungi tentara tersebut.

Sambil menyembunyikan identitasnya, tentara perempuan itu selamat memasuki pesawat pengganti dan kemudian terbang menuju UEA.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Jerusalem Post


TERBARU