> >

Serangan Rudal Sasar Pasar di Ukraina Tewaskan 17 Orang, Jumlah Korban Jiwa Masih Bisa Bertambah

Kompas dunia | 7 September 2023, 09:36 WIB
Serangan rudal sasar sebuah pasar di Donetsk, Ukraina, Rabu (6/9/2023). (Sumber: Telegram Via BBC)

DONETSK, KOMPAS.TV - Serangan rudal menyasar pasar di Ukraina dan menewaskan sekitar 17 orang, dan jumlah korban jiwa diyakini masih bisa bertambah.

Serangan rudal mengenai pasar di Kostyantynivka, Donetsk, Ukraina, Rabu (6/9/2023) di dekat garis depan.

Video di media sosial memperlihatkan ledakan terjadi di ujung jalan ketika orang-orang sedang berbelanja. Rusia sendiri belum berkomentar mengenai serangan tersebut.

Baca Juga: Rumor Normalisasi Arab Saudi-Israel, Palestina Keluarkan Syarat Mencengangkan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyalahkan Moskow, dan menyebut mereka yang terbunuh tak melakukan apa pun. Ia pun memperingatkan jumlah kematian atas serangan itu akan terus meningkat.

Dilansir dari BBC, Zelenskyy mengatakan berurusan dengan Rusia berarti menutup mata terhadap kejahatan.

Setidaknya 33 orang diperkirakan terluka, dan sebuah pasar, apotek, dan toko semuanya dilaporkan terdampak.

Rekaman dan gambar pasca kejadian bertebaran secara online menunjukkan momen ledakan dan dampaknya.

Itu adalah satu serangan terburuk terhadap warga sipil Ukraina sejak musim semi, dan terjadi di jalanan yang sibuk, ketika orang-orang pergi ke kios-kios pasar dan teras kafe.

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko mengatakan beberapa jam kemudian operasi pencarian dan penyelamatan telah selesai.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi pada Pemimpin Paramiliter Sudan atas Pelanggaran HAM

Investigasi telah diluncurkan oleh Jaksa Agung Ukraina, yang kantornya mengatakan pihaknya sedang melakukan proses pidana atas pelanggaran hukum dan kebiasaan perang.

“Jaksa mengambil semua tindakan yang mungkin dan tepat untuk mencatat kejahatan perang yang dilakukan Federasi Rusia,” tambah pernyataan tersebut.

Para pejabat Rusia belum mengomentari serangan tersebut.

Mereka sebelumnya membantah menargetkan warga sebagai bagian dari serangan mereka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU