> >

Angkatan Bersenjata Rusia Rekrut hingga 280.000 Orang dengan Status Kontrak sejak Januari 2023

Kompas dunia | 3 September 2023, 23:15 WIB
Foto arsip. Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sebanyak 280.000 individu telah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia dengan status kontrak sejak 1 Januari 2023. (Sumber: RIA Novosti)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sebanyak 280.000 individu telah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia dengan status kontrak sejak 1 Januari 2023.

Sebulan yang lalu pada awal Agustus, Medvedev mengumumkan, lebih dari 231.000 orang bergabung dengan dinas militer dengan status kontrak sejak awal tahun, atau dengan angka saat ini berarti mengalami kenaikan hampir 50 ribu tentara baru hanya dalam waktu satu bulan.

"Marilah kita terus membahas topik penting yang mengumpulkan kita di sini kali ini di Distrik Timur Jauh. Kali ini saya bertemu dengan kepala-kepala daerah Federasi Rusia secara langsung, mengingat pentingnya pekerjaan staf," ujar Medvedev, Minggu (3/9/2023), seperti dilansir TASS.

"Menurut data Kementerian Pertahanan, sekitar 280.000 orang telah direkrut melalui kontrak untuk berbagai pangkat Angkatan Bersenjata Rusia sejak 1 Januari," tambahnya.

Baca Juga: Rusia Hantam Pelabuhan Ukraina dan Wilayah Lain Sebelum Perundingan Gandum antara Putin dan Erdogan

Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sebanyak 280.000 individu telah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia dengan status kontrak sejak 1 Januari 2023. (Sumber: Getty Images via INS)

Medvedev menambahkan, sebagian dari mereka berstatus tentara cadangan dan yang lainnya adalah relawan.

Dia menyebutkan pada bulan Juni, tingkat perekrutan personel kontrak ke dalam angkatan bersenjata meningkat menjadi 1.400 orang per hari.

Menurutnya, para personel kontrak dan relawan menunjukkan tingkat dukungan yang sangat tinggi terhadap presiden dan siap untuk membela tanah air.

Tahun lalu, Rusia mengumumkan rencana untuk memperluas personel tempurnya lebih dari 30 persen menjadi 1,5 juta, tugas ambisius yang semakin sulit karena kerugian berat yang tidak diungkapkan dalam perang Moscow melawan Ukraina.

Beberapa anggota parlemen Rusia menilai negara memerlukan sekitar tujuh juta tentara profesional untuk menjamin keamanan negara. Hal itu akan memerlukan alokasi anggaran yang besar.

Presiden Vladimir Putin memerintahkan "mobilisasi parsial" 300.000 anggota cadangan pada bulan September 2022, yang mendorong ratusan ribu orang melarikan diri dari Rusia untuk menghindari pengiriman ke medan pertempuran.

Putin telah mengatakan tidak ada kebutuhan untuk mobilisasi lebih lanjut.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS


TERBARU