> >

Aksi Nyeleneh Pria Bawa Banteng di Kursi Penumpang Mobilnya, Akhirnya Diberhentikan Polisi

Kompas dunia | 1 September 2023, 12:49 WIB
Seorang pria membawa banteng di kursi penumpang mobilnya di Nebraska, Amerika Serikat (AS), Rabu (30/8/2023) (Sumber: NEWS CHANNEL NEBRASKA Via New York Post)

NEBRASKA, KOMPAS.TV - Aksi nyeleneh dilakukan seorang pria di Nebraska, Amerika Serikat yang membawa banteng di kursi penumpang mobilnya.

Akhirnya aksi tersebut berakhir dengan diberhentikannya pria tersebut oleh polisi.

Petugas dari Divisi Kepolisian Norfolk menerima laporan pada Rabu (30/8/2023) pukul 10 pagi, mengenai seseorang yang mengemudi menuju timur di Jalan Raya 275 dengan sapi di dalamnya.

“Mereka mengira itu adalah anak sapi atau sesuatu yang kecil, atau sesuatu yang bisa muat di dalam kendaraan,” kata Kapten Polisi Chad Reiman dilansir dari New York Post.

Baca Juga: Batal Dihukum Mati, Pria Iran Malah Tewas di Penjara, Hasil Konspirasi Pemerintah?

Foto-foto menunjukkan banteng raksasa berwarna hitam putih, bernama Howdy Doody, dengan santai menumpang pada mobil kecil yang dimodifikasi.

Terlihat bahu besar, kepala dan tanduk banteng raksasa itu mencuat dari tempat yang biasanya merupakan tempat separuh atap dan kaca depan.

Pintu penumpang diganti dengan pagar pembatas dari logam yang biasa ditemukan di kandang ternak.

“Hasilnya petugas melakukan penghentian lalu lintas dan mengenakan beberapa pelanggaran yang terjadi pada situasi tersebut,” tutur Reiman.

Baca Juga: PBB Melaporkan Ratusan Ribu Orang di Asia Terlibat Penipuan Online

Polisi kemudian mengidentifikasi sang pengemudi sebagai Lee Meyer, dan berasal dari Neligh.

“Petugas menuliskan peringatan kepadanya,” ujar Reiman.

“Ada beberapa masalah penting dalam situasi tersebut. Petugas memilih untuk menuliskan peringatan kepadanya dan memintanya membawa hewan itu pulang, serta meninggalkan kota,” tambahnya.

Polisi pun mengungkapkan bahwa Meyer dan Howdy Doody kembali pulang setelah diberhentikan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : New York Post


TERBARU