> >

Mengira Diserang Pisau yang Ternyata Spidol, Polisi Amerika Tembak Mati Seorang Pria

Kompas dunia | 16 Agustus 2023, 01:05 WIB
Ilustrasi penembakan. Seorang polisi di Denver, negara bagian Colorado, Amerika Serikat (AS) menembak mati seorang pria yang mengonfrontasinya dengan sebuah spidol. Polisi itu mengira si pria menodongkan sebilah pisau kepadanya. (Sumber: Kompas.com)

DENVER, KOMPAS.TV - Seorang polisi di Denver, negara bagian Colorado, Amerika Serikat (AS) menembak mati seorang pria yang mengonfrontasinya dengan sebuah spidol. Polisi itu mengira si pria menodongkan sebilah pisau kepadanya.

Rekaman body cam dari polisi tersebut menunjukkan bahwa pria itu, Brandon Cole (36) mengangkat spidol setinggi dada. Polisi itu pun menembaknya dua kali saat Cole menerjangnya.

"Ini adalah tragedi luar biasa," kata Kepala Polisi Denver Ron Thomas dikutip Associated Press, Senin (14/8/2023). Kejaksaan setempat disebut akan meninjau legalitas tembakan polisi itu.

Baca Juga: Ini Alasan Korban Kasus Penganiayaan Pierre Gruno Cabut Laporan, Polisi: Sudah Memaafkan Tersangka

Insiden ini terjadi pada 5 Agustus silam ketika seseorang menelepon polisi dan melaporkan dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan Cole, istrinya, dan anaknya yang masih remaja. 

Pelapor menyatakan bahwa Cole menjatuhkan istrinya dari kursi roda dan tengah mengejar anaknya. Polisi bertemu dengan istri tersangka di dekat kursi roda di pinggir jalan.

Istri itu meminta petugas tidak menembak suaminya. Saat melihat petugas, Cole berteriak dan berjalan menuju seorang polisi.

Aparat berupaya melumpuhkan Cole dengan senjata kejut. Namun, tembakan kejut ini disebut kurang akurat dan Cole tetap mendatangi salah satu polisi.

Seorang polisi kemudian menembak Cole dua kali sekaligus mengakhiri hidup pria itu. Nama polisi yang menembak Cole tidak diumumkan dan polisi itu disebut tidak terlibat apa pun sejak masuk kepolisian pada 2019.

"Anda bisa lihat dalam video bahwa ketika dia akhirnya mengeluarkan senjata tugas, orang itu sangat dekat dengannya dan pandangan terhadap anak dan orang lain di sekitarnya tidak jelas," kata Thomas.

"Jelas itu suatu pertimbangan, tetapi tidak ada banyak waktu untuk bertindak sebelum dia diserbu tersangka," ujarnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Resmi Kembali Menjadi Anggota UNESCO, Berupaya Tandingi Meningkatnya Pengaruh China


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU