Terungkap Alasan Banyaknya Korban Jiwa Kebakaran Hutan Hawaii, Sosok Ini Merasa Bertanggung Jawab
Kompas dunia | 14 Agustus 2023, 18:00 WIBLAHAINA, KOMPAS.TV - Akhirnya terungkap salah satu alasan banyaknya korban jiwa dari kebakaran hutan di Hawaii, Amerika Serikat (AS).
Kebakaran hutan di Pulau Maui dilaporkan telah menimbulkan korban jiwa mencapai 96 orang.
Salah satu alasan banyaknya korban jiwa yang tewas adalah karena disebabkan alarm darurat tak berbunyi saat bencana terjadi.
Baca Juga: Mengerikan! Ribuan Peledak Ditemukan Terkubur di Sekolah, Berasal dari Zaman Perang Sipil
Selain banyaknya korban jiwa, kota bersejarah Lahaina pun hancur dan luluh lantak.
Senator Hawaii, Mazie Hirono yang berasal dari Demokrat mengaku bertanggung jawab atas hal itu.
Ia menegaskan dirinya tak akan membuat alasan atas kebijakan yang berujung dari gagalnya pejabat setempat mengaktifkan alarm, yang seharusnya memperingatkan warga atas kebakaran yang melanda Lahaina.
“Saya tak akan membuat alasan atas tragedi ini, namun Jaksa Agung telah meluncurkan tinjauan atas apa yang terjadi terhadap alarm tersebut,” katanya Minggu (13/8/2023) seperti dikutip dari Politico.
“Beberapa aksi lainnya juga sudah dilakukan. Dan itulah yang terjadi. Menurut saya akan ada cukup waktu untuk tinjauan dan investigasi,” tambah Hirono.
Jakasa Agung Hawaii, Anne Lopez mengumumkan akan melakukan tinjauan atas pembuatan keputusan kritis, dan kebijakan yang berujung ke, pada dan setelah kebakatan hutan di Maui.
Hirono pun menegaskan, fokus utama saat ini adalah penyelamatan dan perbaikan.
Baca Juga: Kim Jong-un Sidak Pabrik Rudal Korea Utara, Perintahkan Industri Genjot Produksi Senjata
“Kami akan memerlukan banyak dukungan,” ucap sang senator.
“Ini yang saya minta, dan saya berharap menerima dukungan bipartisan untuk tambahan dana yang akan membuat kami mampu melakukan perbaikan,” tambahnya.
Pada Kamis (10/8/2023), Presiden Joe Biden telah menyetujui deklarasi bencana, membuat pendanaan federal bisa digunakan bagi yang terdampak bencana kebakaran.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Politico