> >

Saat Negerinya Disiksa Perang Pejabat Ukraina Malah Korupsi, Akhirnya Dipecat dan Didakwa

Kompas dunia | 12 Agustus 2023, 11:59 WIB
Tentara-tentara Ukraina menembakkan howitzer ke arah posisi pasukan Rusia di dekat Bakhmut, lokasi terjadinya pertempuraan sengit, di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa, 7 Maret 2023. (Sumber: AP Photo/Libkos)

KIEV, KOMPAS.TV - Pejabat Ukraina melakukan korupsi meski negerinya disiksa perang melawan Rusia.

Sejumlah pejabat wajib militer Ukraina dituduh menerima suap dan menyelundupkan orang keluar Ukraina.

Mereka pun  kemudian dipecat dalam pembersihan anti-korupsi yang dilakukan pemerintah Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasikan lebih dari 30 orang menghadapi dakwaan kriminal.

Baca Juga: Perang Spionase, China Ungkap Seorang Pegawai Keamanan Nasional Mata-Mata CIA

Selain itu setiap pejabat regional yang bertugas dalam wajib militer dipindahkan.

Dikutip dari BBC, Jumat (11/8/2023), Zelenskyy menegaskan adanya korupsi dan penyuapan di masa perang adalah pengkhianatan tingkat tinggi.

Masalah ini terjadi di tengah usaha meningkatkan kekuatan angkatan bersenjata, yang tengah melakoni operasi serangan balik atas invasi Rusia.

Pernyataan dari kantor Presiden mengungkapkan korupsi menjadi ancaman bagi keamanan nasional Ukraina, dan merusak kepercayaan terhadap lembaga-lembaga negara.

Pejabat pengganti segera dipilih dari kandidat yang memiliki pengalaman perang, dan telah diperiksa dinas intelijen.

Zelenskyy mengungkapkan pejabat korupsi tersebut menerima suap dalam bentuk uang tunai dan crypto demi menolong orang yang dipanggil untuk berjuang, agar segera meninggalkan Ukraina.

Mobilisasi umum yang dilakukan Ukraina dalam invasi Ukraina, berarti agar seluruh pria di atas usia 18 tahun dan mampu berperang harus melakukan wajib militer.

Selain itu kebanyakan pria berusia 60 tahun dilarang untuk meninggalkan Ukraina.

“Kami memberhentikan semua komisaris militer daerah,” ujar Zelenskyy.

“Sistem ini harus dijalankan oleh orang-orang yang tahu persis apa itu perang, dan mengapa sinisme serta penyuapan pada saat perang adalah pengkhianatan tingkat tinggi,” tambah Zelenskyy.

Sang presiden pun menegaskan bahwa sistem wajib militer tidak bekerja dengan baik.

Baca Juga: Korban Jiwa Kebakaran Hutan Maui Hawaii Tembus 67 Orang, Gubernur Ungkap Kengerian di Kota Lahaina

“Cara mereka memperlakukan prajurit, cara mereka memperlakukan tugas mereka, itu tak bermoral,” ucapnya.

Kasus korupsi itu terungkap setelah pemeriksaan terhadap kantor militer setempat.

Zelenskyy mengatakan 113 proses pidana terhadap 33 tersangka telah diluncurkan terhadap pejabat regional.

Dari penyelidikan dilaporkan pelanggaran telah terjadi di seluruh negara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU