Ukraina Tuding Rusia Sembunyikan Kekalahan dengan Cara Membakar Jasad Tentara
Kompas dunia | 11 Agustus 2023, 14:41 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Rusia disebut telah membakar jasad tentaranya untuk menyembunyikan kekalahan yang mereka terima.
Upaya tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar.
Ia mengungkapkan, ratusan tentara Rusia terbunuh baik di selatan dan utara Ukraina setiap harinya.
Hal itu terjadi sejak Ukraina melakukan serangan balik yang dimulai sekitar 4 Juni lalu untuk merebut wilayah yang diduduki Rusia.
Baca Juga: Kian Panas, Polandia Tempatkan 10.000 Tentara di Perbatasan Belarusia, Khawatir Serangan Wagner?
Dikutip dari Newsweek, Kamis (10/8/2023), Maliar mengungkapkan di Telegram bahwa kepemimpinan Moskow berusaha menyembunyikan kekalahan mereka.
Ia mengatakan bahwa hal itu dilakukan dengan menyingkirkan jasad tentara mereka di wilayah yang diduduki.
Menurut Maliar, Rusia membawa tentara yang tewas dari Oblast (daerah setingkat provinsi) Kherson ke pemakaman di Distrik Chaplinsky.
Ia juga menegaskan bahwa jasad tentara Rusia terus-menerus dikremasi di area terbuka di Kota Melitopol, Zaporizhzhia, yang saat ini diduduki pasukan Vladimir Putin.
Maliar mengatakan jasad-jasad tersebut dibawa menggunakan truk ke tempat itu.
Ia bahkan menyebutkan bahwa warga setempat telah mencium bau asap tajam yang khas.
Pernyataan Maliar itu muncul sepekan setelah Kiev mengatakan bahwa jumlah tentara Rusia di Ukraina terus berkurang sejak awal perang.
Baca Juga: Film Barbie Dikritik Dunia Arab, Dilarang di Kuwait dan Lebanon, Ini Sebabnya
Pihak Ukraina mengungkapkan bahwa Rusia sudah kehilangan lebih dari 250.000 tentaranya.
Sementara itu, Rusia tak memperbarui jumlah kematian yang diderita tentaranya sejak jumlah di bawah 6.000 kematian yang dirilis September 2022.
Media independen Rusia, Meduza dan Media Zone, mengungkapkan 55.000 tentara Rusia di bawah usia 50 tahun tewas saat berjuang di Ukraina pada akhir Mei.
Serangan balik kemudian diluncurkan sepekan kemudian, dan Rusia diyakini telah mengalami kekalahan besar.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Newsweek