> >

Rezim Kim Jong Un Ungkap Nasib Tentara AS yang Kabur ke Negaranya, Tengah Ditahan

Kompas dunia | 4 Agustus 2023, 07:47 WIB
Zona demiliterisasi (DMZ) yang merupakan perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara, Prajurit AS, Travis King, membelot dan kabur ke Korea Utara setelah melarikan diri dari tahanan militer, Selasa (18/7/2023). (Sumber: AP Photo/Sarah Jane Leslie)

SEOUL, KOMPAS.TV - Rezim Kim Jong-un akhirnya mengungkapkan nasib tentara Amerika Serikat (AS) yang kabur Korea Utara.

Seorang prajurit AS berusia 23 tahun, Travis King kabur ke Korea Utara melewati perbatasan dari Korea Selatan pada 18 Juli lalu.

Ia kabur memanfaatkan menyamar sebagai turis yang mendatangi Zona Demiliterisasi (DMZ).

Ketika itu, Komando PBB mengungkapkan tak akan memberi detail lebih lanjut mengenai respons Pyongyang.

Baca Juga: Gelombang Panas Landa Korea Selatan, Sebabkan 400 Orang Sakit saat Jambore Pramuka Dunia

Mereka menegaskan tak ingin mengganggu dengan usaha untuk membawa sang prajurit pulang.

Korea Utara sendiri sebelumnya tak menanggapi permintaan untuk memulangkan sang prajurit.

Namun dikutip dari BBC, Jumat (4/8/2023), Korea Utara akhirnya untuk pertama kali merespons mengenai nasib tentara AS tersebut.

Mereka mengonfirmasi bahwa King saat ini tengah berada dalam tahanan mereka.

Tetapi, Korea Utara secara terbuka mengakui penahanan dari prajurit King.

Sebelum melintasi perbatasan, prajurit King menjalani penahanan di Korea Selatan atas tuduhan penyerangan.

Terkait penahanan tersebut Ia pun dibebaskan pada 10 Juli.

King seharusnya terbang kembali ke AS untuk menghadapi proses disipliner tetapi berhasil meninggalkan bandara dan bergabung dengan tur DMZ.

Ia adalah prajurit spesialis pengintaian yang telah menjadi tentara sejak Januari 2021, dan berada di Korea Selatan sebagai bagian dari rotasinya.

DMZ memisahkan dua Korea dan adalah salah satu daerah yang paling dibentengi di dunia.

Wilayah itu diisi dengan ranjau darat, dikelilingi oleh pagar kawat listrik dan berduri serta kamera pengintai.

Baca Juga: Trump Ngamuk Lagi Usai Dapat Dakwaan Baru Terkait Pilpres AS 2020, Serang Pemerintahan Biden

Penjaga bersenjata selalu siaga 24 jam sehari.

DMZ telah memisahkan kedua negara sejak Perang Korea pada 1950-an, di mana AS mendukung Korea Selatan.

Perang berakhir dengan gencatan senjata, artinya kedua belah pihak secara teknis masih berperang.

Puluhan ribu tentara AS saat ini tetap berada di Korea Selatan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU