Data dan Fakta Gelombang Panas Dunia 2023: Berpeluang Makin Sering dan Tewaskan Ribuan Orang
Kompas dunia | 2 Agustus 2023, 05:45 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena gelombang panas terjadi di berbagai belahan bumi utara dan menimbulkan korban pada Juli 2023. Pada tahun ini, gelombang panas tercatat terjadi di berbagai titik di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara sejak bulan April.
Gelombang panas juga menyebabkan kebakaran hutan hebat yang melanda berbagai negara, di antaranya adalah Yunani dan Aljazair.
Organisasi World Weather Attribution melaporkan, kematian terkait gelombang panas sepanjang 2023 tercatat di Amerika Serikat (AS), Meksiko, Spanyol, Aljazair, Siprus, Yunani, dan China.
Di Meksiko, lebih dari 200 orang tercatat meninggal dunia karena cuaca panas beberapa bulan belakangan. Sedangkan di Aljazair, puluhan tewas karena kebakaran hutan belakangan ini.
Baca Juga: Gelombang Panas Mencatat Rekor, Warga Miskin AS Menderita Tanpa AC
Para peneliti meningatkan bahwa kematian terkait gelombang panas rawan tak tercatat. Dampak dari gelombang panas umumnya baru diketahui hingga berbulan-bulan usai kejadian.
Contohnya, pada awal Juli lalu, para ahli baru mempublikasikan data kematian terkait gelombang panas antara Mei-September 2022. Hasilnya, di Eropa, terdapat 61.672 tewas karena kondisi terkait cuaca panas ekstrem.
Selain menimbulkan kebakaran, cuaca panas ekstrem juga diasosiasikan dengan berbagai macam penyakit dan kondisi medis. Kondisi-kondisi ini baru bisa diketahui setelah data-data yang diperlukan terkumpul.
Para ilmuwan dari World Weather Attribution sendiri telah berkolaborasi mengukur data dan fakta gelombang panas di Amerika Utara, Eropa Selatan, dan China belakangan ini. Berikut hasilnya.
Data, fakta, dan proyeksi gelombang panas dunia 2023
Ribuan orang meninggal
Ribuan orang diperkirakan meninggal dunia terkait gelombang panas setiap tahun. Namun, dampak gelombang panas yang sepenuhnya jarang diketahui hingga berpekan-pekan atau berbulan bulan setelah peristiwa.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV