Inilah Profil Abdourahamane Tchiani, Jenderal yang Berkuasa di Niger
Kompas dunia | 30 Juli 2023, 07:50 WIBNIAMEY, KOMPAS.TV - Jenderal Abdourahamane Tchiani, kepala pengawal presiden yang berkuasa di Niger dan mengambil alih kekuasaan melalui kudeta militer, adalah seorang veteran militer yang pernah berhasil menggagalkan pemberontakan serupa di negara barat Afrika yang kerap terganggu ini.
Tchiani, berusia 59 tahun, jarang tampil di depan publik meskipun punya karier militer cemerlang, memimpin unit elite 700 orang sejak tahun 2011 hingga saat ini, seperti dilaporkan oleh France24, Sabtu (29/7/2023).
"Ia tidak begitu dikenal di luar lingkaran militer. Ia adalah orang di belakang layar, berkuasa," kata Ibrahim Yahaya Ibrahim, seorang peneliti dari lembaga pemikir International Crisis Group.
Pada hari Jumat, Tchiani menyatakan dirinya sebagai pemimpin setelah melakukan pengambilalihan kekuasaan yang dimulai pada hari Rabu ketika pasukan pengawalnya merebut Presiden Mohamed Bazoum dan menahannya di istana kepresidenan.
Niger adalah negara yang sangat miskin tetapi punya deposit uranium yang luas. Sejak merdeka dari Prancis pada tahun 1960, negara ini mengalami empat kudeta dan beberapa upaya kudeta gagal, serta saat ini sedang dilanda kekerasan seperti negara-negara tetangganya.
Bazoum, sekutu kunci Barat dalam memerangi militansi di Afrika sub-Sahara, adalah pemimpin terpilih pertama yang menggantikan pemimpin lain sejak merdeka.
Tchiani adalah sekutu setia mantan presiden Mahamadou Issoufou, pendahulu Bazoum, yang menunjuknya sebagai kepala pengawal presiden pada tahun 2011.
Baca Juga: Kudeta Niger: Uni Eropa Bekukan Pendanaan, Uni Afrika Desak Militer Kembali ke Barak
Bazoum mempertahankan posisinya sebagai kepala pengawal setelah menggantikan Issoufou, yang menjabat dua kali masa jabatan, tetapi hubungan antara mereka memburuk dalam beberapa bulan terakhir, menurut sumber-sumber yang dekat dengan Bazoum.
Bazoum sempat mempertimbangkan untuk menggantikan Tchiani sebagai kepala pengawal presiden.
Sementara itu, Tchiani mulai menghindari "upacara resmi dan kegiatan" presiden dan mengirim wakilnya, Kolonel Ibroh Amadou Bacharou, yang juga anggota junta baru, untuk mewakilinya, kata sumber yang dekat dengan Bazoum.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24