> >

Ternyata Moskow Sudah Terima Sekitar 30 Inisiatif Perdamaian Ukraina lewat Berbagai Saluran

Kompas dunia | 30 Juli 2023, 03:05 WIB
Rusia menerima sekitar 30 inisiatif perdamaian untuk penyelesaian konflik Ukraina melalui saluran resmi dan nonresmi, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, di sela-sela acara KTT Rusia-Afrika kedua. (Sumber: TASS)

ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Rusia menerima sekitar 30 inisiatif perdamaian untuk penyelesaian konflik Ukraina melalui saluran resmi dan nonresmi.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak. Sudah banyak inisiatif semacam itu. Sepertinya sekitar sebulan lalu sudah ada sekitar 30 [inisiatif] yang dibuat oleh tokoh-tokoh masyarakat melalui saluran negara atau bahkan dengan beberapa cara pribadi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, di sela-sela acara KTT Rusia-Afrika kedua, seperti dilaporkan oleh TASS, Sabtu (29/7/2023).

Zakharova menekankan, Rusia tidak pernah menolak negosiasi untuk penyelesaian konflik di Ukraina.

"Meskipun kami menyadari bahwa kemungkinan besar negosiasi itu tidak akan membawa nilai tambah apa pun, kami selalu memberikan kesempatan kepada mitra atau situasi secara umum," jelas Zakharova.

Namun, seperti yang ditunjukkan Zakharova, pada April 2022, "Rezim Kiev menarik diri dari negosiasi yang diminta mereka sendiri."

"Beberapa putaran telah berlangsung, dan kemudian mereka berhenti merespons dokumen-dokumen dan materi-materi yang kami kirimkan atas permintaan mereka. Dan pada bulan September, mereka sendiri secara hukum dilarang untuk bernegosiasi dengan negara kami," tambahnya.

Berbicara tentang Inisiatif Perdamaian Afrika terkait Ukraina, Zakharova menyoroti ketulusan upaya negara-negara Afrika dalam membantu menyelesaikan krisis tersebut.

"Kami sangat berterima kasih kepada teman-teman kami dari Afrika, karena mereka benar-benar, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan, menghargai perdamaian dan ingin melakukan segala yang dalam kekuasaan mereka, bahkan tanpa menjadi bagian dari drama jangka panjang ini, namun, dengan hati yang terbuka memahami konsekuensi global yang dapat diakibatkannya dan telah diakibatkannya," ujar Zakharova.

Baca Juga: Petinggi Pentagon Marah Besar dengan Sidang Kongres AS soal UFO, Kenapa?

Tujuh pemimpin Afrika saat bertemu Zelenskyy di Kiev, Ukraina, mengajukan usulan perdamaian perang Rusia - Ukraina yang berisi 10 poin perdamaian. (Sumber: AP Photo)

Zakharova kemudian menyatakan Rusia berterima kasih atas upaya mereka untuk melakukan segala yang dalam kekuasaan mereka atau memberikan jasa perantara dalam upaya untuk menstabilkan situasi.

Usulan Afrika Inisiatif Perdamaian Afrika, yang muncul bulan Juni, memiliki sepuluh poin kunci. Termasuk di dalamnya adalah ajakan perdamaian melalui negosiasi yang harus dimulai secepatnya, serta ajakan untuk mengurangi eskalasi konflik.

Rencana tersebut juga mencakup usulan untuk menjamin kedaulatan negara-negara dan rakyat sesuai dengan Piagam PBB, memberikan jaminan keamanan kepada semua negara, serta mengatur pasokan makanan dan pupuk baik dari Moskow maupun Kiev.

Poin terpisah dalam rencana tersebut adalah ajakan untuk lebih erat bekerja sama dengan negara-negara Afrika.

Rencana ini diusulkan delegasi tujuh negara Afrika, yang datang ke Kiev dan St. Petersburg pada 16-17 Juni, di mana mereka melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dan pemimpin Rusia.

Delegasi tersebut pada saat itu termasuk Presiden Zambia, Kepulauan Comoro (yang saat itu mengepalai Uni Afrika), Senegal, Afrika Selatan, Perdana Menteri Mesir, serta perwakilan Republik Kongo dan Uganda.

KTT Rusia-Afrika kedua, bersama dengan forum ekonomi dan kemanusiaan, diadakan di kota St. Petersburg, Rusia, pada 27-28 Juli.

Serupa dengan acara serupa pertama pada tahun 2019, KTT tersebut diselenggarakan dengan tema "Untuk Perdamaian, Keamanan, dan Pembangunan." Acara tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Roscongress. TASS, yang menjadi mitra informasi resmi dan agensi penyedia foto KTT dan forum tersebut, juga menyelenggarakan Forum Media Rusia-Afrika kedua.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : TASS


TERBARU