> >

NYELENEH! Ukraina Pindahkan Tanggal Hari Natal Agar Tak Sama dengan Rusia, Alasannya Cuma karena Ini

Kompas dunia | 29 Juli 2023, 11:58 WIB
Tentara Ukraina memasang hiasan natal di garis depan pertempuran dengan Rusia di Marynka, Donetsk. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Ukraina pindahkan tanggal hari Natal resmi negara tersebut dari  tanggal 7 Januari pada setiap tahunnya menjadi 25 Desember.

Tindakan nyeleneh itu dilakukan Ukraina agar tidak sama dengan Rusia, sekaligus dalam upaya memutuskan hubungan dengan Gereja Ortodok Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) dari parlemen tersebut untuk dijadikan Undang-Undang (UU).

UU tersebut bertujuan untuk meninggalkan warisan Rusia dari perayaan Natal yang megah.

Baca Juga: PM Swedia Ketakutan Dampak dari Banyak Demonstrasi Bakar Al-Quran, Dipandang Negara Intoleran

UU perubahan tanggal Hari Natal tersebut menyoroti dalamnya perseteruan antara Gereja Ortodoks di Kiev dan Moskow setelah Rusia menginvasi Kiev.

“Perjuangan tanpa henti dan sukses untuk identitas mereka berkontribusi kepada setiap keinginan orang Ukraina untuk menjalani hidup mereka sendiri dengan tradisi dan hari libur mereka sendiri,” bunyi catatan penjelasan untuk RUU tersebut di situs resmi web Parlemen mereka dikutip dari The Guardian.

Gereja ortodoks secara tradisional merayakan Hari Natal setiap 7 Januari, sama dengan Patriarki Moskow.

Namun, setelah pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Uskup Kirill, memberikan restu serangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina, membuat hubungan mereka semakin buruk.

Baca Juga: Pemimpin Kudeta Militer Niger Klaim Jadi Kepala Negara, Bos Wagner Langsung Beri Dukungan

Bahkan Uskup Kirill mengungkapkan tentara Rusia yang terbunuh akan dihapuskan segala dosanya.

Ukraina berada di bawah kepemimpinan spiritual Moskow sejak abad ke-17.

Namun, sebagian Gereja Ortodoks Ukraina memisahkan diri dari Moskow pada 2019, setelah aneksasi Rusia ke Krimea dan dukungan mereka kepada separatis di timur Ukraina pada 2014.

Mengubah Hari Natal menjadi 25 Desember juga menjadi bagian dari proses nasional yang lebih besar untuk menghilangkan simbol Rusia, Uni Soviet dan Komunis.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Guardian


TERBARU