PBB Terpaksa Sunat Bantuan untuk Pengungsi Suriah di Yordania, Alasannya Kekurangan Dana
Kompas dunia | 19 Juli 2023, 20:40 WIBAMMAN, KOMPAS.TV - Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku pihaknya akan mengurangi bantuan uang untuk 120.000 pengungsi Suriah di Kerajaan Yordania.
WFP menyebut langkah ini terpaksa ditempuh karena kekurangan dana.
Yordania sejauh ini menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Suriah.
Sebagian besar tinggal di daerah-daerah sekitar Yordania, tetapi puluhan ribu masih berada di dua kamp pengungsian, Zaatari dan Azraq.
WFP menyampaikan, mulai Agustus, uang saku untuk pengungsi Suriah di kamp tersebut akan dikurangi dari USD32 menjadi USD21.
"Karena pendanaan mengering, kami tidak bisa bergerak," kata Utusan WFP untuk Yordania, Alberto Correia Mendes dikutip Associated Press, Rabu (19/7/2023).
Baca Juga: AS Bunuh Pemimpin ISIS Lewat Serangan Drone di Suriah, Terjadi Saat Tengah Mengendarai Motor
Pemangkasan uang saku ini diberlakukan usai WFP mengumumkan akan memotong bantuan untuk 50.000 pengungsi Suriah di Yordania secara gradual.
Program WFP tadinya menyalurkan bantuan untuk 465.000 pengungsi Suriah di Yordania.
Isu kekurangan dana PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan lain untuk pengungsi Suriah telah berlangsung bertahun-tahun.
Belakangan, dukungan untuk pengungsi semakin berkurang karena menyusutnya donor, dampak pandemi Covid-19, serta perang Rusia-Ukraina.
Pihak WFP menyampaikan, kendati sudah memberlakukan pemotongan anggaran, pihaknya masih kekurangan dana sekitar USD41 juta.
WFP pun kemungkinan akan memberlakukan kebijakan lain untuk menghemat dana.
Sementara itu, pemerintah Yordania menegaskan, kehidupan pengungsi Suriah di negaranya merupakan tanggung jawab global.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengaku, negaranya tak akan mampu menambal kekurangan yang ditinggalkan organisasi-organisasi internasional.
"Ini bukan salah Yordania. Ini salah mereka yang memangkas bantuan. Menyediakan kehidupan layak bagi pengungsi adalah tanggung jawab global. Itu bukan hanya tanggung jawab kami sebagai tuan rumah," kata Safadi.
Perang sipil Suriah telah berlangsung selama 13 tahun.
Perang ini menewaskan hampir setengah juta orang dan membuat setengah populasi Suriah terusir.
Baca Juga: Israel Luncurkan Serangan Terbesar ke Wilayah Palestina, Kamp Pengungsian Jadi Medan Perang
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press