> >

Ribuan Kucing Mati di Siprus, Diduga Terkait Infeksi Feline Coronavirus yang Semakin Berbahaya

Kompas dunia | 19 Juli 2023, 07:00 WIB
Ribuan ekor kucing dilaporkan mati di Siprus, diduga terkait infeksi feline coronavirus (FCoV) yang semakin berbahaya. Para pakar memperingatkan bahwa strain baru feline coronavirus menyebabkan penyakit berat pada kucing. (Sumber: Facebook / Apiwat Toyothaka)

NIKOSIA, KOMPAS.TV - Ribuan ekor kucing dilaporkan mati di Siprus, diduga terkait infeksi feline coronavirus (FCoV) yang semakin berbahaya. Para pakar memperingatkan bahwa strain baru feline coronavirus menyebabkan penyakit berat pada kucing.

Feline coronavirus, tidak terkait dengan Covid-19 yang menyebabkan pandemi tiga tahun belakangan, diketahui tidak menular ke manusia. Namun, para pakar mulai mempertanyakan apakah perkembangan feline coronavirus belakangan ini dapat menyebabkan peningkatkan risiko infeksi ke manusia.

Umumnya, feline coronavirus menyebabkan gejala ringan pada kucing seperti sakit perut. Namun, infeksi ini bisa berkembang menjadi feline infectious peritonitis (FIP) yang membuat sel darah putih terinfeksi dan menyebabkan peradangan fatal di perut, ginjal, atau otak.

Baca Juga: Akurasi Angka Resmi Covid-19 Diragukan, China akan Ukur Jumlah Kematian Berlebih akibat Virus Corona

Dr Charalampos Attipa, dosen senior di jurusan patologi klinik veteriner di Universitas Edinburgh Skotlandia dan sejumlah ilmuwan lain tengah menginvestigasi fenomena feline coronavirus di Siprus. Ia menyebut terdapat strain baru yang beredar dan "sangat mengkhawatirkan."

"Kami belum memvalidasi angkanya. Jelas jumlahnya (kucing mati) ribuan, tetapi jumlah pastinya belum bisa dikatakan," kata Attipa dikutip The Guardian, Selasa (18/7/2023).

Attipa menyebut, data terkini menunjukkan bahwa kasus kematian kucing terkait feline coronavirus meningkat 40 kali lipat dibanding tahun lalu.

Sejauh ini, ilmuwan tengah melakukan sekuensi genomik untuk mengetahui apakah feline coronavirus di Siprus telah bermutasi. Jika bermutasi, strain berbahaya yang muncul diduga terkait pandemi Covid-19. Alasannya, karena Covid-19 dapat menginfeksi kucing, hewan itu berkemungkinan mengembangkan antibodi yang bisa mempercepat evolusi feline coronavirus.

Sebelumnya, Kepala Cat Protection and Walfare Society (PAWS) Siprus Dinos Ayiomamitis mengklaim bahwa 300.000 kucing telah mati terkait feline coronavirus sejak Januari 2023. Namun, Ayiomamtisi mengklarifikasi bahwa angka itu adalah perhitungan kasar yang berdasarkan rata-rata mortalitas dibanding populasi kucing di Siprus yang mencapai satu juta ekor.

Baca Juga: Benarkah Usai Vaksin Covid-19 Tubuh Jadi Lebih Mudah Sakit dan Lelah?

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Guardian


TERBARU