> >

Milan Kundera, Penulis Besar Ceko dan Mantan Disiden, Wafat di Paris pada Usia 94 Tahun

Kompas dunia | 12 Juli 2023, 19:05 WIB
Milan Kundera, yang tulisannya sebagai seorang disiden di Cekoslowakia komunis mengubahnya menjadi seorang satiris pengasingan terhadap totaliterisme, meninggal di Paris pada usia 94 tahun, demikian dikabarkan media Ceko pada hari Rabu, (12/7/2023). (Sumber: AP Photo)

PARIS, KOMPAS.TV - Milan Kundera, yang tulisannya sebagai seorang disiden atau pembangkang di Cekoslowakia komunis mengubahnya menjadi seorang satiris pengasingan terhadap totaliterisme, meninggal di Paris pada usia 94 tahun, demikian dikabarkan media Ceko, Rabu (12/7/2023).

Novel terkenal Kundera, The Unbearable Lightness of Being secara menyakitkan menggambarkan tank Soviet yang melintasi Praha, ibu kota Ceko yang merupakan rumah penulis tersebut sebelum ia pindah ke Prancis tahun 1975.

Melansir Associated Press, dengan menggabungkan tema cinta dan pengasingan, politik, dan hal-hal yang sangat pribadi, novel Kundera mendapatkan pujian kritis, dan mendapat banyak pembaca di kalangan orang Barat yang menyukai subversi anti-Sovietnya serta erotisme yang melintasi banyak karyanya.

"Jika seseorang memberitahuku saat aku masih anak: Suatu hari nanti kamu akan melihat negaramu lenyap dari dunia, aku pasti akan menganggapnya omong kosong, sesuatu yang tidak mungkin aku bayangkan. Seseorang tahu bahwa dia fana, tetapi dia menganggapnya sebagai sesuatu yang pasti bahwa negaranya abadi," katanya kepada penulis Philip Roth dalam wawancara New York Times pada tahun 1980, setahun sebelum ia menjadi warga negara Prancis.

Tahun 1989, Revolusi Beludru mengusir Komunis dari kekuasaan dan negara Kundera terlahir kembali sebagai Republik Ceko, tetapi pada saat itu ia telah menjalani kehidupan baru dan identitas yang lengkap di apartemennya di tepi kiri Sungai Seine, Paris.

Mengatakan bahwa hubungannya dengan tanah kelahirannya rumit adalah sebuah pernyataan yang kurang tepat. Ia jarang kembali ke Republik Ceko dan selalu menyamar, bahkan setelah runtuhnya Tembok Besi. Karya-karya terakhirnya yang ditulis dalam bahasa Prancis tidak pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Ceko.

The Unbearable Lightness of Being’ yang membuatnya mendapat pujian dan diadaptasi menjadi film pada tahun 1988, tidak diterbitkan di Republik Ceko hingga tahun 2006, 17 tahun setelah Revolusi Beludru, meskipun sudah tersedia dalam bahasa Ceko sejak tahun 1985 dari seorang sesama warga negara yang mendirikan penerbitan di pengasingan di Kanada.

Baca Juga: Profil Reza Gunawan, Suami Penulis Dee Lestari yang Meninggal Dunia akibat Stroke

Milan Kundera, yang tulisannya sebagai seorang disiden di Cekoslowakia komunis mengubahnya menjadi seorang satiris pengasingan terhadap totaliterisme, meninggal di Paris pada usia 94 tahun, demikian dikabarkan media Ceko pada hari Rabu, (12/7/2023). (Sumber: Deutsche Welle)

Novel tersebut menduduki posisi teratas daftar buku terlaris selama berbulan-bulan, dan pada tahun berikutnya, Kundera memenangkan Penghargaan Negara untuk Sastra atas karyanya tersebut.

Istri Kundera, Vera Kunderova, adalah pendamping penting bagi Kundera yang penyendiri dan enggan menggunakan teknologi, bertugas sebagai penerjemah, sekretaris sosialnya, dan pada akhirnya sebagai pelindungnya dari dunia luar.

Dialah yang memfasilitasi persahabatannya dengan Roth dengan menjadi perantara bahasa mereka, dan, menurut profil pasangan tersebut pada tahun 1985, dialah yang mengambil teleponnya dan menangani permintaan yang tak terelakkan bagi seorang penulis terkenal.

Karya-karya Kundera, yang novel pertamanya The Joke dimulai dengan seorang pemuda yang dihukum kerja tambang setelah meremehkan slogan komunis, dilarang di Cekoslowakia setelah invasi Soviet ke Praha pada tahun 1968, ketika ia juga kehilangan pekerjaannya sebagai seorang profesor sinema. Ia telah menulis novel dan drama sejak tahun 1953.

The Unbearable Lightness of Being mengikuti perjalanan seorang ahli bedah disiden dari Praha menuju pengasingan di Jenewa dan kembali pulang. Karena menolak tunduk pada rezim Komunis, ahli bedah bernama Tomas dipaksa menjadi seorang pembersih jendela dan menggunakan profesi barunya itu untuk mengatur hubungan seks dengan ratusan klien perempuan. Tomas akhirnya menjalani hari-hari terakhirnya di pedesaan bersama istrinya, Tereza, kehidupan mereka menjadi semakin seperti mimpi dan semakin nyata seiring berlalunya waktu.

Jiri Srstka, agen sastra Ceko Kundera pada saat buku tersebut akhirnya diterbitkan di Republik Ceko, mengatakan sang penulis sendiri menunda penerbitan di sana karena khawatir akan diedit dengan buruk.

"Kundera harus membaca seluruh bukunya lagi, menulis ulang bagian-bagian, menambahkan dan mengedit seluruh teks. Jadi, mengingat perfeksionismenya, ini adalah pekerjaan jangka panjang, tetapi sekarang para pembaca mendapatkan buku yang menurut Milan Kundera seharusnya ada," kata Ststka kepada Radio Praha saat itu.

Baca Juga: Annie Ernaux, Penerima Hadiah Nobel Kesusastraan, Penulis Fiksi yang Penuh Kisah Pribadi

Milan Kundera, yang tulisannya sebagai seorang disiden di Cekoslowakia komunis mengubahnya menjadi seorang satiris pengasingan terhadap totaliterisme, meninggal di Paris pada usia 94 tahun, demikian dikabarkan media Ceko pada hari Rabu, (12/7/2023). (Sumber: Le Monde)

Kundera menolak untuk muncul di kamera, menolak setiap catatan kaki ketika karya-karya terbitan lengkapnya dirilis pada tahun 2011, dan tidak mengizinkan salinan digital dari tulisannya. Dalam pidato di Perpustakaan Nasional Prancis pada Juni 2012, yang dibacakan ulang oleh seorang teman di radio Prancis, ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan sastra.

"Sepertinya bagi saya bahwa waktu, yang terus berjalan tanpa ampun, mulai mengancam buku-buku. Karena kecemasan ini, selama beberapa tahun terakhir, saya menambahkan klausul pada semua kontrak saya yang menyatakan bahwa mereka hanya boleh diterbitkan dalam bentuk tradisional yaitu dalam bentuk buku, bahwa mereka hanya dibaca di atas kertas dan bukan di layar," katanya.

"Orang berjalan di jalan, mereka tidak lagi punya kontak dengan orang di sekitarnya, mereka bahkan tidak melihat rumah-rumah yang mereka lewati, mereka punya kabel tergantung di telinga mereka. Mereka bergerak, tidak melihat siapa pun dan tidak ada yang melihat mereka. Saya bertanya pada diri sendiri, apakah mereka masih membaca buku? Mungkin iya, tetapi sampai kapan?"

Kesetiaannya pada kata-kata tercetak membuat pembaca dapat menemukan kritik dan biografi tentang Kundera yang dapat diunduh, tetapi bukan karya-karya tulisan Kundera sendiri.

Meskipun ia sangat melindungi kehidupan pribadinya, ia hanya memberikan beberapa wawancara dan menyimpan informasi biografisnya seketat mungkin. Kundera terpaksa menghadapi masa lalunya pada tahun 2008, ketika Institut Republik Ceko untuk Studi Rezim Totaliter mengeluarkan dokumen yang menunjukkan pada tahun 1950, saat ia masih mahasiswa berusia 21 tahun, Kundera memberitahukan polisi tentang seseorang di asramanya. Pria tersebut akhirnya dihukum karena melakukan spionase dan dijatuhi hukuman kerja paksa selama 22 tahun.

Baca Juga: Mengenal Pramudya Ananta Toer Lewat Karyanya

Dengan menggabungkan tema cinta dan pengasingan, politik, dan hal-hal yang sangat pribadi, novel Kundera mendapatkan pujian kritis, dan mendapat banyak pembaca di kalangan orang Barat (Sumber: Carousel)

Peneliti yang merilis laporan tersebut, Adam Hradilek, mempertahankannya sebagai hasil penelitian yang mendalam tentang Kundera.

"Kundera telah menganjurkan teman-teman Ceko-nya untuk tetap diam, sehingga bahkan mereka pun enggan berbicara kepada jurnalis tentang siapa Milan Kundera sebenarnya," ujar Hradilek pada saat itu.

Kundera menyebut laporan tersebut sebagai kebohongan, dan memberitahu agensi berita Ceko, CTK, bahwa hal itu sama dengan "pembunuhan seorang penulis".

Dalam profil tahun 1985 yang termasuk salah satu profil terpanjang dan terperinci yang pernah dibuat, yang menggambarkan kehidupan Kundera di Paris, sang penulis sudah meramalkan betapa sakitnya pengakuan tersebut baginya.

"Bagi saya, ketidakpatutan adalah dosa besar. Setiap orang yang mengungkapkan kehidupan pribadi orang lain pantas mendapat hukuman cambuk. Kita hidup di zaman di mana kehidupan pribadi dihancurkan. Polisi menghancurkannya di negara-negara Komunis, jurnalis mengancamnya di negara-negara demokratis, dan sedikit demi sedikit, orang-orang itu sendiri kehilangan rasa suka terhadap kehidupan pribadi dan kepekaan mereka terhadapnya," katanya kepada penulis Olga Carlisle.

"Hidup saat seseorang tidak dapat bersembunyi dari mata orang lain - itu adalah neraka."

 

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU