> >

Menhan Rusia Sergei Shoigu Klaim Kiev Kehilangan Lebih dari 26.000 Tentara selama Serangan Balik

Kompas dunia | 12 Juli 2023, 17:16 WIB
Sergei Shoigu mengungkapkan klaim Ukraina kehilangan 26.000 tentara dan 3.000 pucuk berbagai jenis senjata berat dan ringan saat serangan balasan yang dimulai 4 Juni, Kerugian pihak lawan sejak tanggal 4 Juni mencapai lebih dari 26.000 personel militer dan 3.000 perlengkapan senjata yang beragam, katanya. (Sumber: TASS)

Shoigu juga mengatakan Kiev membesar-besarkan serangan balik mereka sehingga banyak negara yang mengharapkan hasil yang signifikan pada awal pertemuan NATO di Vilnius pada tanggal 11 Juli, kata Shoigu.

"Saya pikir mereka membesar-besarkan masalah serangan balik ini sedemikian rupa, sehingga, jika bukan setengah dunia, setidaknya sepertiga dari dunia menunggu tanggal 11 (Juli) untuk mengevaluasi beberapa hasil yang mereka sebut serangan balik 'strategis'," ujarnya.

Ia menjawab pertanyaan tentang kemungkinan serangan Ukraina di wilayah Zaporozhye dan Crimea, sesuatu yang telah diancam oleh Barat sejak musim semi dan untuk itu Kiev telah diberikan sejumlah besar senjata dan perlengkapan standar NATO.

Penyediaan amunisi berkelompok oleh AS kepada Kiev akan memperpanjang konflik di Ukraina, kata Shoigu kepada wartawan pada Selasa.

"Seluruh dunia sudah melihat mereka [AS] telah memastikan pemberian amunisi berkelompok (bom tandan). Mereka membenarkan ini dengan berbagai cara. Mereka mengatakan, mengingat fakta amunisi kaliber 155 konvensional sudah habis, sehingga sekarang, sampai produksinya dimulai, mereka memutuskan untuk menggantinya dengan amunisi berkelompok ini. Tentu saja, ini akan mempengaruhi perpanjangan konflik," kata menteri tersebut.

"Baik kami, maupun Amerika, maupun Kiev belum bergabung dengan Konvensi tentang Amunisi Berkelompok atau bom tandan. Namun, menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh amunisi tersebut terhadap penduduk sipil, Rusia menahan diri untuk menggunakannya dalam operasi khusus," ujar Shoigu.

"Jika AS menyuplai amunisi berkelompok kepada Ukraina, pasukan bersenjata Rusia akan terpaksa menggunakan senjata serupa terhadap pasukan bersenjata Ukraina sebagai tanggapan. Harus dicatat, Rusia punya amunisi berkelompok yang berbagai macam dan jauh lebih efektif daripada yang dimiliki oleh Amerika, dengan jangkauan yang lebih luas dan beragam," tegasnya.

Menurut menteri tersebut, saat ini komando Pasukan Gabungan di area operasi militer khusus sedang mengambil langkah-langkah organisasi dan teknis tambahan untuk melindungi personel dan peralatan dari unsur-unsur amunisi berkelompok.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TASS


TERBARU