> >

Merasa Tak Diajak Rundingkan Keanggotaan NATO, Zelenskyy Marah: Absurd! Ukraina Seharusnya Dihormati

Kompas dunia | 11 Juli 2023, 20:45 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam tindakan NATO yang disebut membahas undangan keanggotaan Ukraina tanpa melibatkan Kiev. Zelenskyy menyebut tindakan tersebut seolah tidak menghormati Ukraina. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP, File)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam tindakan NATO yang disebut membahas undangan keanggotaan Ukraina tanpa melibatkan Kiev. Zelenskyy menyebut tindakan tersebut seolah tidak menghormati Ukraina.

Zelenskyy menegaskan, akan "absurd" jika aliansi pertahanan itu tidak mengundang Ukraina menjadi anggota. Menurutnya, ketidakjelasan status anggota NATO bagi Ukraina membuat Rusia semakin lancar "melanjutkan teror."

Baca Juga: NATO Pecah akibat Ulah AS Ingin Kirim Senjata Terlarang Bom Tandan untuk Ukraina

"Kami menghargai sekutu-sekutu kami. Kami menghormati keamanan bersama. Dan kami selalu mengapresiasi pembicaraan terbuka. Ukraina akan mengirim perwakilan ke KTT NATO di Vilnius (Lituania), karena ini soal martabat," kata Zelenskyy dikutip The Guardian, Selasa (11/7/2023).

"Akan tetapi, Ukraina juga seharusnya dihormati. Saat ini, dalam perjalanan ke Vilnius, kami mendapat tanda bahwa pernyataan tertentu didiskusikan tanpa melibatkan Ukraina," lanjutnya.

Lebih lanjut, Zelenskyy mendesak NATO agar membuat jangka waktu soal penerimaan Ukraina ke aliansi tersebut. Presiden Ukraina itu menyebut NATO bersikap "absurd" jika tidak mengundang Ukraina ke dalam aliansi.

"Absurd dan tidak terduga bahwa jangka waktu atau undangan keanggotaan Ukraina belum ditetapkan saat ini. Pada saat bersamaan, rumusan samar tentang "kondisi tertentu" ditambahkan, bahkan sekadar mengenai undangan ke Ukraina," kata Zelenskyy.

"Ini berarti periode kesempatan dibiarkan untuk merundingkan keanggotaan Ukraina di NATO dalam negosiasi dengan Rusia. Dan bagi Rusia, ini berarti motivasi untuk melanjutkan teror. Ketidakjelasan adalah kelemahan," lanjutnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Guardian


TERBARU