> >

NATO Pecah akibat Ulah AS Ingin Kirim Senjata Terlarang Bom Tandan untuk Ukraina

Kompas dunia | 10 Juli 2023, 08:17 WIB
Presiden AS, Joe Biden saat berbicara di Gedung Putin pada 12 Agustus 2022. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

“Tidak untuk bom klaster dan ya untuk pertahanan legitimasi Ukraina, yang kami mengerti seharunya tak dilakukan dengan bom kluster,” ujar Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles.

Perdana Menteri Inggris, Rushi Sunak, meski tak mengkritik AS secara lalu, namun menegaskan bahwa Inggris salah satu dari 123 negara yang menandatangani Konvensi Amunisi Klaster.

Tetapi Jerman, salah satu penandatangan konvensi dan anggota NATO, mengatakan meski mereka tak akan memberikan senjata seperti itu ke Ukraina, mereka mengaku mengerti posisi AS.

Baca Juga: Trauma Dibombardir Amerika, PM Kamboja Minta Ukraina Tak Pakai Bom Curah AS

Ukraina sendiri berjanji senjata tersebut tak akan digunakan di area warga sipil, dan akan mengawasi serta melaporkan penggunaannya.

Tetapi, Rusia menegaskan bahwa keyakinan tersebut tidak berarti apa-apa.

Rencana pemberian bom klaster itu dilakukan AS jelang pertemuan NATO di Vilnius, Lithuania, Selasa (11/7/2023).

Peningkatan stok amunisi dan meninjau rencana pertahanan akan menjadi agenda.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU