Sniper Ukraina Tembak Mati Komandan Rusia dari Jarak 1,7 Km, Terjauh dalam Perang Ukraina
Kompas dunia | 9 Juli 2023, 18:29 WIBPenembakan itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) berencana mengirim bom kluster ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan Rusia.
Baca Juga: Zelenskyy Tandai 500 Hari Invasi Rusia di Ukraina dengan Kunjungi Pulau Ular, Ini Sebabnya
Bom kluster itu dilarang di sekitar 120 negara karena memiliki risiko membunuh warga sipil karena bisa terpicu dan meledak bertahun-tahun setelah diluncurkan.
Pemerintah AS dilaporkan berusaha untuk tak mengirim bom tersebut ke Kiev karena kengerian yang ditimbulkan.
Namun, menurut Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, saat ini hal tersebut merupakan keharusan karena Rusia disebut juga akan menggunakannya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Daily Star