Turki Dukung Bergabungnya Ukraina ke NATO, Ejek Swedia dan Pembalasan atas Pembakaran Al-Quran?
Kompas dunia | 8 Juli 2023, 12:35 WIBISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan Turki mendukung bergabungnya Ukraina ke NATO.
Hal itu diungkapkan Erdogan kepada Presiden Turki, Volodymyr Zelenskyy.
Namun, Erdogan menyerukan agar usaha mengembalikan perdamaian segera dilakukan untuk mengakhiri konflik sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.
“Tak diragukan lagi bahwa Ukraina berhak mendapatkan keanggotaa NATO,” ujar Erdogan pada konferensi pers gabungan dengan Presiden Ukraina di Istanbul, Sabtu (8/7/2023) dikutip dari Al-Jazeera.
Baca Juga: Eks Tentara Ditangkap Usai Tembaki Foto PM Belgia di Media Sosial, Dicurigai Rencanakan Aksi Teroris
Ia pun berharap baik Rusia dan Ukraina harus kembali berbicara mengenai perdamaian.
“Perdamaian yang adil tak akan menciptakan pihak yang kalah,” tambah Erdogan.
Zelenskyy pun berterima kasih kepada Erdogan atas dukungannya, yang terjadi jelang pertemuan NATO di Vilnius, Lithuania, Selasa (11/7/2023).
“Saya bersyukur atas dukungan tehadap integritas dan kedaulatan territorial. Ukraina. Formula perdamaian. Perlindungan negara terhadap negaa, rakyat dan kepentingan kami,” cuit Zelenskky di Twitter dalam pembicaraannya dengan Erdogan.
Pernyataan Erdogan tersebut seperti mengejek Swedia, yang hingga saat ini berharap bergabung dengan NATO.
Hingga saat ini, Turki masih menentang Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Joe Biden Membela Diri atas Keputusan Berikan Bom Cluster ke Ukraina, Mengaku Harus Dilakukan
Erdogan menuduh Swedia masih menyembunyikan petinggi Partai Pekerja Kurdistan (PPK), yang dianggap teroris oleh Turki.
Apalagi, hubungan Turki dan Swedia semakin memburuk ayas kasus pembakran Al-Quran di negara Skandinavia tersebut.
Otoritas Swedia dilaporkan mengizinkan demonstrasi pembakaran Al-Quran yang dilakukan di depan Masjid di Stockholm saat Iduladha, Rabu (28/6).
Bahkan pembakaran Al-Quran yang pertama di Tahun ini, Januari lalu terjadi di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Al-Jazeera