> >

Banyak Negara Kecam Israel Setelah Serangan Brutal ke Palestina, Dapat Memicu Kekerasan Lainnya

Kompas dunia | 4 Juli 2023, 09:47 WIB
Demonstran Palestina mengibarkan bendera nasional, sedangkan demonstran lain membakar ban dalam protes terhadap serangan militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat, di sepanjang pagar perbatasan dengan Israel, timur Kota Gaza, Senin, 3 Juli 2023. Israel menyerang sasaran di sebuah kubu militan di Tepi Barat yang diduduki dengan drone Senin pagi dan mengerahkan ratusan tentara di daerah itu. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya delapan warga Palestina tewas. (Sumber: Foto AP/Adel Hana)

Israel meluncurkan operasi militernya yang paling intens di Tepi Barat dalam hampir dua dekade terakhir, Senin (3/7/2023). Mereka melakukan serangkaian serangan pesawat tak berawak dan mengirim ratusan tentara dalam misi terbuka ke kubu militan. Sedikitnya delapan warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Tindakan keras itu mengingatkan pada taktik militer Israel selama pemberontakan Palestina kedua di awal tahun 2000-an. Peristiwa ini terjadi pada saat ketegangan meningkat karena serangan baru-baru ini terhadap pemukim Israel, termasuk penembakan bulan lalu yang menewaskan empat orang Israel.

Baca Juga: Israel Luncurkan Serangan Terbesar ke Wilayah Palestina, Kamp Pengungsian Jadi Medan Perang

Operasi itu berlangsung di kamp pengungsi Jenin, sebuah daerah di Tepi Barat utara yang telah lama dikenal sebagai benteng militan. Pertempuran itu dimulai tak lama setelah tengah malam, kemudian berlanjut hingga dini hari.

Sepanjang hari, asap hitam mengepul dari jalan-jalan kamp yang padat, lingkungan padat penduduk yang menampung sekitar 14.000 orang. Sementara itu baku tembak terdengar dan drone terdengar berdengung di atas kepala. Buldoser militer membajak melalui jalan-jalan sempit, merusak bangunan saat mereka membuka jalan bagi pasukan Israel.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al Jazeera, Associated Press


TERBARU