> >

Meriahnya Pelantikan Xanana Gusmao yang Kembali ke Tampuk Kekuasaan Timor Leste Jadi Perdana Menteri

Kompas dunia | 3 Juli 2023, 06:41 WIB

 

Pejuang kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao, dilantik hari Sabtu (1/7/2023) sebagai perdana menteri Timor Leste. Kerumunan orang bersorak saat Xanana tiba di istana presiden di Dili, ibu kota, diarak menggunakan mobil, di mana ia dan anggota kabinetnya dilantik Ramos Horta. (Sumber: AP Photo/Lorenio L. Pereira)

DILI, KOMPAS.TV - Pejuang kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao, dilantik hari Sabtu (1/7/2023) sebagai perdana menteri Timor Leste setelah partainya memenangkan pemilihan parlemen pada bulan Mei.

Seperti laporan Associated Press pada hari Minggu (2/7/2023), kerumunan orang bersorak saat Xanana dengan mobil  tiba di istana presiden di Dili, ibu kota Timor Leste, tempat  Xanana  dan anggota kabinetnya dilantik oleh Presiden Jose Ramos-Horta, rekan gerilyanya. 

Pemerintahan baru ini adalah koalisi antara Partai CNRT yang dipimpin Xanana dan Partai Demokrat.

Xanana  yang kini berusia 77 tahun, menjadi presiden pertama negara ini tahun 2002 dan 2007, dan menjabat sebagai perdana menteri tahun 2007 dan 2015.

Dalam pemilihan bulan Mei, partainya memperoleh 41 persen suara dan merebut 31 dari 65 kursi di Parlemen Nasional. Jumlah tersebut hanya sedikit di bawah 33 kursi yang diperlukan untuk meraih mayoritas mutlak, dan Gusmao setuju membentuk pemerintahan dengan Partai Demokrat yang memenangkan enam kursi.

Hasil pemilihan menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Front Revolusioner untuk Timor Leste Merdeka Fretilin.

Xanana akan menghadapi tantangan berat dalam mengatasi masalah ekonomi karena hampir 42 persen dari sekitar 1,5 juta penduduk negara ini hidup di bawah garis kemiskinan. PBB memperkirakan setiap 1.000 bayi yang lahir di Timor Leste, 42 bayi meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka karena kurang gizi.

Baca Juga: Xanana Gusmao Resmi Dilantik Jadi PM Timor Leste di Istana Kepresidenan

Gusmao berjanji akan mengurangi kemiskinan melalui rencana pengembangan strategis pemerintahnya dan menegaskan pentingnya rekonsiliasi nasional dan persatuan untuk mencapai tujuan pembangunan.

"Saya berjanji akan menjalankan tugas yang dipercayakan oleh rakyat kepada saya dan membawa kemakmuran bagi rakyat Timor Leste melalui program-program pemerintah," ujar Xanana dalam upacara pelantikan.

Ia berjanji akan memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk merancang program pembangunan mereka sendiri, termasuk program-program yang meningkatkan layanan kesehatan bagi ibu dan anak.

Utusan Presiden Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, termasuk di antara mereka yang menghadiri pelantikan.

Timor Leste punya populasi muda yang signifikan, di mana 65 persen berusia di bawah 30 tahun. Timor Leste juga termasuk negara paling miskin di dunia. Lebih dari dua dekade setelah memperoleh kemerdekaan resmi pada tahun 2002, masih terdapat kekurangan infrastruktur dasar, termasuk pasokan listrik yang handal dan jalan-jalan beraspal di daerah pedesaan.

"Ia punya karisma dan pengalaman sebagai seorang pemimpin," kata seorang warga Dili, Joao Agustino Sarmento, tentang Xanana. "Namun kami ingin melihat dia melakukan perubahan yang lebih signifikan dengan pemerintahan barunya untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran yang masih dihadapi negara kita."

Transisi Timor Leste menuju demokrasi menghadapi berbagai kesulitan, di antaranya kemiskinan yang massif, pengangguran, dan korupsi. Ekonomi negara ini sangat bergantung pada pendapatan minyak lepas pantai yang semakin menurun.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU