Kerusuhan Prancis: Kaum Muda Musuhi Polisi, Hampir 1.000 Orang Ditangkap dalam Semalam
Kompas dunia | 1 Juli 2023, 16:50 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Kerusuhan di Prancis yang dipicu penembakan seorang remaja 17 tahun oleh polisi, masih berlangsung hingga malam keempat pada Jumat (30/6/2023) malam waktu setempat. Masyarakat merusuh, menjarah pertokoan, dan membakar bangunan serta kendaraan.
Kerusuhan pun dilaporkan meluas dari Paris ke kota-kota besar Prancis lainnya seperti Marseille dan Lyon. Bahkan, kerusuhan dilaporkan meluas hingga teritori Prancis di luar Eropa seperti Guyana Prancis dan Martinique.
Seorang warga berusia 54 tahun di Guyana Prancis dilaporkan tewas terkena peluru nyasar.
Otoritas Prancis mengeklaim gelombang kekerasan mulai mereda karena penerjunan polisi secara masif.
Per Sabtu (1/7) pagi waktu setempat, Kementerian Dalam Negeri Prancis mengumumkan 994 orang ditangkap terkait kerusuhan.
Baca Juga: Tak Ada WNI Terdampak Kerusuhan Prancis Imbas Remaja 17 Tahun Tewas Ditembak Polisi
Kerusuhan yang meluas itu dipicu oleh penembakan hingga tewas remaja 17 tahun bernama Nahel oleh polisi saat melalui pengecekan lalu lintas, Selasa (27/6) lalu. Penembakan ini memicu salah satu kerusuhan terburuk dalam sejarah Prancis pada abad 21.
Sebelum Nahel, polisi lalu lintas Prancis diketahui menembak mati dua orang pada 2023. Sedangkan pada 2022, terdapat 13 kasus penembakan oleh polisi saat pengecekan lalu lintas.
Penembakan Nahel juga meledakkan tensi antara polisi dan kaum muda Prancis yang terjerat masalah kemiskinan, pengangguran, dan diskriminasi rasial.
Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta para orang tua mencegah anak-anak mereka turun ke jalan. Ia juga menyalahkan media sosial yang disebutnya memanas-manasi kerusuhan.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press