> >

Presiden Afrika Selatan Dibebaskan dari Tuduhan Skandal Penemuan Uang Tunai USD580.000

Kompas dunia | 1 Juli 2023, 02:05 WIB
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa. Cyril Ramaphosa, dinyatakan tidak bersalah oleh lembaga pengawas publik atas skandal yang melibatkan pencurian lebih dari setengah juta dolar AS yang disimpan dalam sofa di pertaniannya. Ramaphosa sebelumnya dituduh tidak melapor secara tepat kepada polisi terkait pencurian dengan tujuan menyembunyikan keberadaan jumlah uang yang lebih besar. (Sumber: AP Photo)

Ramaphosa membantah tuduhan tersebut dan juga mempertanyakan jumlah uang yang menurut Fraser telah dicuri.

Fraser juga membuat klaim mengejutkan lainnya, bahwa Ramaphosa memerintahkan kepala unit perlindungan pribadinya, Mayor Jenderal Wally Rhoode, untuk melakukan penyelidikan rahasia guna mengembalikan uang tersebut, termasuk penangkapan dan penyiksaan beberapa tersangka, serta memberi mereka suap agar menjaga kerahasiaan insiden ini.

Penyelidik Umum Gcaleka membantah klaim-klaim tersebut, bahkan menyatakan Ramaphosa tidak mengetahui detail-detail penyelidikan yang dilakukan oleh Rhoode.

Baca Juga: Putin Membela Diri usai Dinasihati Presiden Afrika Selatan untuk Hentikan Perang di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam pertemuan di St. Petersburg, Rusia, Sabtu (17/6/2023). Ramaphosa, dinyatakan tidak bersalah oleh lembaga pengawas publik atas skandal yang melibatkan pencurian lebih dari setengah juta dolar AS yang disimpan dalam sofa di pertaniannya. (Sumber: Evgeny Biyatov/Photo host Agency RIA Novosti via AP)

"Tidak ditemukan bukti bahwa presiden mengetahui penyelidikan kejahatan yang dilakukan oleh Jenderal Rhoode," ujarnya.

Skandal ini sempat merusak citra Ramaphosa sebagai seorang pemimpin yang berkomitmen untuk membersihkan pemerintahan Afrika Selatan yang tercemar korupsi, serta partainya, Kongres Nasional Afrika yang berkuasa.

Meski demikian, masih terdapat pertanyaan tentang alasan mengapa jumlah uang sebesar itu disembunyikan di dalam sofa di pertanian tersebut. Ramaphosa belum menjelaskan mengapa uang tunai tersebut berada di dalam sofa, tetapi ia mengatakan uang tersebut berasal dari hasil penjualan banteng kepada seorang pengusaha Sudan.

Skandal ini menyebabkan partai oposisi menuntut pengunduran diri Ramaphosa, namun upaya mereka untuk memulai proses pemakzulan terhadapnya gagal karena partainya, ANC, punya mayoritas di Parlemen yang beranggotakan 400 orang.

Bulan Desember kemarin, sebuah laporan dari sebuah panel parlemen yang menyelidiki masalah ini menemukan bahwa Ramaphosa mungkin melanggar undang-undang anti-korupsi. Menurut laporan tersebut, Ramaphosa mengatakan jumlah uang yang dicuri sebesar USD580.000.

Laporan tersebut juga mempertanyakan penjelasan Ramaphosa bahwa uang tersebut berasal dari penjualan banteng, karena ditemukan bahwa hewan-hewan tersebut masih berada di pertanian lebih dari dua tahun setelah kejadian tersebut.

Meskipun demikian, ANC menolak temuan laporan tersebut dan menggunakan mayoritasnya di Parlemen untuk menghalangi upaya memulai proses pemakzulan.

Sikap ANC ini dinilai, membuka jalan bagi Ramaphosa untuk terpilih kembali sebagai pemimpin partainya. Diperkirakan ia akan mencalonkan diri untuk periode kedua dan terakhir selama lima tahun dalam pemilihan tahun depan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU