> >

Rusia Klaim Tewaskan 2 Jenderal dan 50 Perwira Ukraina serta Tentara Bayaran Asing di Kramatorsk

Kompas dunia | 30 Juni 2023, 04:05 WIB
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan dua jenderal Ukraina dan sekitar 50 perwira bersama dengan sekitar 20 tentara bayaran asing dan penasihat militer dilenyapkan dalam serangan Rusia terhadap markas pasukan Kiev di Kramatorsk. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File)

Pasukan Rusia mengeklaim berhasil menghancurkan dua radar buatan AS dalam operasi di Ukraina. "Di area dekat pemukiman Vasiltsovka di Wilayah Kharkov dan Peschanoye di Republik Rakyat Donetsk, dua stasiun radar penghitung artileri AN/TPQ-50 buatan AS telah dihancurkan," kata juru bicara tersebut.

Pasukan pertahanan udara Rusia juga mengintersep dua roket sistem peluncur roket multiple HIMARS dan sebuah rudal antiradar HARM dan berhasil menembak jatuh 11 pesawat tak berawak Ukraina dalam sehari terakhir, lapor Konashenkov.

Secara keseluruhan, Angkatan Bersenjata Rusia mengeklaim berhasil menghancurkan 444 pesawat tempur Ukraina, 240 helikopter, dan 1.650 unit kendaraan militer dalam operasi di Ukraina.

Sementara itu Bloomberg melaporkan, penyidik telah memeriksa salah satu jenderal teratas Rusia mengenai pemberontakan yang gagal dan menjadi tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin selama seperempat abad berkuasa.

Jenderal Sergei Surovikin diperiksa oleh jaksa militer selama beberapa hari mengenai keterhubungannya dengan pemimpin pasukan bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut dan meminta namanya tidak disebutkan karena informasinya bersifat sensitif.

Jenderal tersebut berada di satu tempat tetapi tidak dalam penjara, kata sumber tersebut seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg pada Kamis (29/6/2023).

Jenderal Surovikin, 56 tahun, tidak terlihat sejak pemberontakan pasukan bayaran Wagner yang mengakibatkan Rusia berada di ambang, yang disebut Putin sebagai "perang saudara".

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : TASS / Bloomberg


TERBARU