> >

Salat di Stadion Besar, Iduladha di Wellington Berlangsung Meriah, ada Hadiah Buku Gratis dan Bazzar

Kompas dunia | 29 Juni 2023, 09:37 WIB
Dua boneka besar yang menyerupai ondel-ondel ikut memeriahkan perayaan Idul Adha di Sky Stadium, Wellington, Selandia Baru, Kamis (29/6/2023). Ribuan umat muslim di Wellington merayakan Iduladha di stadion terbesar di Wellington ini dengan bazar makanan dan berbagai aktivitas lainnya. (Sumber: Tussie Ayu/ Kompas TV)

Baca Juga: Ucapkan Selamat Iduladha, Jokowi: dengan Berkurban Mengejawantahkan Rasa Syukur Atas Nikmat Allah

“Biasanya saya solat Id di masjid atau di tempat-tempat yang diselenggarakan komunitas muslim Indonesia di Wellington. Ini pertama kalinya saya salat Id di Sky Stadium. Kalau di masjid biasanya tidak terlalu ramai seperti di sini. Kalau di masjid biasanya selesai salat kita langsung pulang,” ujar Wiwin seperti diungkapkan kepada Kompas TV.

Wiwin Indah Purwati (kanan) dan Rika Runi (kerudung putih) saat melaksanakan salat Id di Sky Stadium, Wellington, Kamis (29/6/2023). (Sumber: Tussie Ayu/ Kompas TV)

Namun demikian, Winda mengaku masih merindukan suasana Iduladha di tanah air, di mana selepas salat Id bisa bersilaturahmi bersama keluarga dan memakan daging kurban bersama-sama.

Warga Indonesia di Wellington biasanya berkurban di kampung halaman masing-masing, bukan di Selandia Baru. Menurut Rika Runi yang telah menetap di Selandia Baru sejak tahun 2016, di Selandia Baru ada komunitas muslim yang dapat memfasilitasi hewan kurban. Namun demikian, ia lebih memilih untuk melakukan kurban di Indonesia.

Baca Juga: Usai Salat Iduladha, Wapres Serahkan Dua Sapi Kurban Miliknya dan Presiden Jokowi ke Masjid Istiqlal

“Kalau di sini berkurban harus melalui community, saya kurang tahu bagaimana caranya. Jadi saya lebih memilih untuk berkurban di Indonesia saja karena lebih praktis. Biasanya saya tinggal mengirimkan uang ke keluarga di Indonesia untuk dibelikan hewan kurban,” ujar Rika.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Wiwin. Ia lebih memilih untuk melakukan kurban hewan di Indonesia.
“Kalau di sini pemotongan hewan tidak pernah diperlihatkan kepada jamaah. Tidak seperti di Indonesia yang kita bisa melihat langsung pemotongan hewan kurbannya. Jadi saya selalu memilih untuk berkurban di Indonesia,” ujar Wiwin.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU