> >

Meski Moskow Baru Diguncang Pemberontakan, Iduladha Tetap Digelar di Seluruh Rusia sesuai Jadwal

Kompas dunia | 27 Juni 2023, 22:10 WIB
Imam Masjid Raya Moskow, Hazrat Arshabaev saat salat Iduladha tahun lalu. Perayaan dan salat Iduladha di Moskow dan wilayah sekitar Moskow akan dilaksanakan sesuai rencana yang telah disepakati dengan pemerintah, demikian yang diumumkan oleh Mufti Rusia, Roshan Abdyasov, Wakil Ketua Ulama Rusia kepada RIA Novosti, Selasa, (27/6/2023). (Sumber: RIA Novosti)

Persiapan perayaan Iduladha sudah dimulai jauh hari sebelumnya. Pada 20 hari sebelum hari raya, umat Islam berhenti memotong rambut, mencukur, tidak mengadakan pesta dan tidak memakai baju baru. Mereka yang mampu akan pergi berhaji ke Makkah.

Perayaan Iduladha di Rusia dimulai sejak subuh. Pertama-tama, umat muslim di Rusia akan menunaikan salat Subuh berjemaah di masjid mengenakan pakaian yang bersih atau baru dari bahan alami, disarankan untuk menggunakan wewangian.

Setelah kembali ke rumah dan sarapan, umat muslim Rusia berkumpul kembali di masjid untuk mendengarkan khutbah yang dipimpin oleh imam.

Setelah itu, disarankan untuk mengunjungi pemakaman dan menghormati kerabat yang telah meninggal, membersihkan dan merapikan makam keluarga. Hanya setelah semua prosedur ini, acara utama hari ini dilaksanakan, yaitu upacara penyembelihan hewan kurban.

Di Rusia, jika seorang muslim tidak memiliki kemampuan untuk membeli seekor domba untuk dikurbankan, kadang-kadang mereka bersepakat dengan kerabat, tetangga, atau teman untuk melaksanakan kurban bersama-sama.

Setelah penyembelihan, daging domba disiapkan. Semakin beragam dan melimpah hidangan di meja, semakin baik. Hidang penutup mulut juga harus ada di meja, digunakan untuk memanjakan anak-anak. Namun, tidak ada minuman beralkohol yang diperbolehkan, di meja hanya disajikan teh, jus, selai, dan kaldu daging.

Sepertiga dari makanan yang dimasak dibagikan kepada orang miskin, sepertiga lagi diberikan kepada teman, kenalan, tetangga, dan hanya sepertiga makanan yang tersisa di rumah. 

Di negara dan wilayah di mana Islam didakwahkan oleh mayoritas penduduknya, terjadi pertukaran hidangan yang saling membahagiakan, dan akibatnya, setiap keluarga mendapat meja penuh makanan lezat dan beragam.

Pada hari-hari libur Iduladha berikutnya, sudah menjadi kebiasaan untuk mengunjungi kerabat yang tinggal jauh, saat silaturahmi akan disambung, penuh dengan hidangan lezat yang dimasak segara. 

Pada perayaan Iduladha di Rusia, dilarang keras berjalan dengan pakaian kotor, melakukan kerja keras, berkata kotor, bersumpah, menyinggung perasaan seseorang, dan pelit bersedekah. Umat muslim diimbau untuk membantu mereka yang membutuhkan.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : RIA Novosti


TERBARU